Wagub Nusa Tenggara Barat Dukung Visi Ditjen Pendis

Wagub Nusa Tenggara Barat Dukung Visi Ditjen Pendis

Lombok (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam memiliki visi untuk memadukan integrasi antara ilmu agama, pengetahuan dan teknologi yang saling melengkapi satu sama lain. Visi tersebut dinilai cocok dengan upaya pembangunan manusia yang dibutuhkan Indonesia saat ini untuk menjawab tantangan zaman agar mampu meningkatkan daya saing daerah dan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

Wakil Gubernur Propinsi Nusa Tenggara Barat Muhammad Amin memberikan apresiasi dan dukungan yang penuh kepada Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama untuk merealisasikan visi dan misi yang hendak dicapai dalam kurun waktu 2015-2019, "kami sangat mendukung upaya Ditjen Pendis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui visi misinya."

Wakil Gubernur menyampaikan hal senada dengan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin bahwa sudah seharusnya ada usaha meningkatkan mutu pendidikan Islam dan merawat Islam Indonesia yang toleran dan berdaya saing di dunia, "Nusa Tenggara Barat memiliki jumlah penduduk hampir lima juta jiwa, 278 pulau-pulau kecil, dua pulau besar Lombok dan Sumbawa, dan beragam suku dengan tiga suku besar Sasak, Samawa dan Mbojo. Keberagaman ini harus kita jaga sebagai modal pembangunan Islam dan Indonesia."

"Meskipun populasi muslim di Nusa Tenggara Barat sebesar 96%, namun tidak mengurangi kerukunan umat beragama yang ada disini. Bagaimana kita bisa meningkatkan pemahaman dan toleransi kuncinya melalui pendidikan. Mengelola keberagaman menjadi hal yang positif sehingga mampu meningkatkan daya saing daerah dan bangsa, tentu dengan SDM yang baik pula. PTKIN berperan disana," terang Amin.

Focus Group Discussion (FGD) Forum Perencanaan PTKIN 2016 yang diselenggarakan di Lombok (06 s.d. 09 September 2016) harus mampu menghasilkan perencanaan yang mantap, dengan dukungan sumber daya manusia perguruan tinggi yang berkualitas. Menurutnya, dalam proses penyusunan anggaran juga harus bisa membedakan antara keinginan dan kebutuhan agar sesuai peruntukkan dan manfaat.

"Serapan anggaran seringkali menjadi problem, bagaimana melakukan perencanaan yang baik. Perencanaan yang tidak baik berarti merencanakan kesalahan," ujarnya.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur juga memohon doa agar di Indonesia ada destinasi wisata halal dunia, "InsyaAllah ke depan NTB akan menjadi destinasi utama wisata dunia, terutama dengan wisata halal dengan target tiga juta wisatawan."

Dengan sumber daya manusia muslim yang dicita-citakan Ditjen Pendis, diharapkan mendukung upaya-upaya pembangunan yang dilakukan di Indonesia, juga di daerah-daerah. "Identitas Nusa Tenggara Barat dengan ke-Islamannya diharapkan mampu mendongkrak pembangunan, alhamdulillah juga berkat suksesnya penyelenggaraan MTQ Nasional kemarin di NTB," harapnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Visi Ditjen Pendidikan Islam tahun 2015-2019 adalah terwujudnya pendidikan Islam yang unggul, moderat, dan menjadi rujukan dunia dalam integrasi ilmu agama, pengetahuan dan teknologi. Dan Misi Pendidikan Islam yakni : 1) Meningkatkan akses pendidikan Islam yang merata, 2) Meningkatkan mutu pendidikan Islam, 3) Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan Islam, 4) Meningkatkan tata kelola pendidikan Islam yang baik.

(sya/ra)


Tags: