Wamenag saat memberikan sambutan sekaligus menutup OASE II

Wamenag saat memberikan sambutan sekaligus menutup OASE II

Ciputat (Pendis) - Gelaran Olimpiade Agama, Sains, dan Riset Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (OASE PTKI) II se-Indonesia telah resmi ditutup. Olimpiade yang diikuti oleh 2.387 peserta, berasal dari 69 PTKI ini ditutup oleh Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi, Jum'at (16/06/2023) malam.

Zainut menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para peserta OASE, panitia pelaksana khususnya tuan rumah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan seluruh bagian yang terlibat saling bahu membahu melaksanakan kegiatan olimpiade ini hingga dapat berjalan dengan lancar dan sukses hingga membentuk prestasi yang membanggakan. 

"Saya harap OASE II dapat dijadikan arah pengembangan pembelajaran pada PTKI yang berdaya saing global," ungkap Zainut.

Menurutnya, kegiatan OASE ini merupakan wadah dalam mengintegrasikan keilmuan, kreativitas serta daya saing mahasiswa dalam mencetak prestasi dan tidak lupa pula sebagai wadah bagi kita semua untuk menjalin silaturahmi antar PTKI. 

"Saya yakin dengan diadakannya olimpiade ini dapat mencetak mahasiswa yang cerdas dan kreatif serta inovatif dalam berbagai bidang sains maupun non-sains," tandasnya.

Wamen berharap kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dan memotivasi para dosen serta perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dengan menjadikan acuan dalam merencanakan program pengembangan pendidikan tinggi dan upaya mensejajarkan mutu mahasiswa PTKI pada level nasional dan internasional.

"Saya ucapkan selamat atas pencapaian yang membanggakan dan sekiranya prestasi yang telah diraih tersebut tidak membuat kalian cepat merasa puas. Prestasi hari ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam meraih prestasi yang lebih tinggi lagi," katanya.

"Untuk para peserta yang belum berhasil, jangan berputus asa, tetap semangat dan terus berusaha karena dalam mencapai hasil yang diharapkan ke depannya tidak ada kata untuk menyerah, tetap giat berlatih dalam mengukir prestasi," sambungnya.

Diakhir sambutannya, Zainut juga berharap kegiatan ini dapat mengharumkan nama PTKI  di kancah nasional maupun internasional ke depannya. Juga dapat menjadikan hubungan silaturahmi antar Perguruan Tinggi Keagamaan Islam menjadi lebih baik, akrab dan harmonis, melahirkan mahasiswa yang berkarakter, cerdas, sehat jasmani dan rohani serta berakhlakul karimah. 

Sementara, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis), Ahmad Zainul Hamdi menyampaikan alasan penggunaan tema "Generasi Inovatif dan Moderat Gerak Bersama Mewujudkan SDGs" karena Kementerian Agama tidak ingin generasi unggul PTKI tidak memiliki cara pandang berfikir serta bertindak secara moderat.

"Kita juga tidak ingin udara negara ini, tidak diabdikan untuk indonesia. Saya harap bibit unggul ini pada akhirnya didedikasikan untuk keunggulan indonesia," tegasnya.

Selain itu, lanjutnya, penggunaan SDGs dalam tema ini alasannya karena sains adalah salah satu kunci dari peradaban. Dalam sejarah juga mengingatkan kita akan hancurya peradaban karena sains. "Maka produk PTKI diharapkan yang membangun peradaban masa depan bukan yang menghancurkan," tukasnya.

Pria yang akrab disapa Inung ini, juga mengatakan OASE kedua ingin menjadikan olimpiade sebagai ajang yang mengantarkan para juara ke tingkat internasional. Nantinya, kata Inung, olimpiade sains tidak berada pengelolaan akademik tapi ingin membuat komite olimpiade sains yang menyaring dari bawah hingga tingkat nasional untuk bisa mengikuti hingga tingkat internasional.

Olimpiade OASE, lanjutnya, juga tidak dijadikan sebagai olimpiade yang membantai orang lain, namun olimpiase sains ini ingin menciptakan orang-orang unggul tidak dengan cara kompetisi, tapi dengan kolaborasi. Sains dan Riset adalah kerja peradaban dalam waktu yang sangat panjang, maka jika ingin berjalan cepat silakan berjalan sendiri, tapi jika ingin berjalan jauh maka berjalanlah bersama.

"Peradaban masa depan tidak dimiliki oleh orang-orang egois dan selfies, namun peradaban masa depan ditentukan oleh orang-orang unggul yang memiliki jiwa menyamudera dengan merentangkan tangan untuk saling berkolaborasi dan bersinergi," ujar Inung.

Mewakili panitia pelaksana, Ali Munhanif melaporkan hasil kegiatan OASE II ini terselenggara sangat baik dibuktikan dengan semangat kontingen. "Alhamdulillah kegiatan ini dapat berjalan dengan sangat baik. Terbukti atas antusias dan semangat para kontingen pada kegiatan in dari awal hingga akhir," ungkapnya.

Ucapan terimakasih atas mandat yang telah diberikan Kementerian Agama kepada UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta juga kepada seluruh kontingen OASE II yang telah ikut berpartisipasi dan mensukseskan kegiatan ini.Sebagai tuan rumah, Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan dalam penyelenggaraan OASE II.

Hadir dalam kegiatan penutupan OASE II, Wakil Menteri Agama RI, Direktur Diktis, Direktur PAI, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Para Rektor dan Wakil Rektor dari PTKI Se-Indonesia dan Dewan Juri, Official, dan Peserta OASE PTKI II se Indonesia serta seluruh kontingen.