Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengisi orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka STAI Denpasar.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani mengisi orasi ilmiah pada Sidang Senat Terbuka STAI Denpasar.

Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Denpasar Bali merayakan perhelatan akademik besar yaitu Wisuda ke XI, yang dihadiri oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani. Agenda tersebut menjadi tonggak penting bagi para sarjana sebagai lambang penghargaan atas pencapaian akademik dan peralihan ke fase baru dalam kehidupan.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menyampaikan kata-kata bijak dari Imam Syafi'i yang menginspirasi para wisudawan, "Jika kamu tidak sanggup menahannya lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya kebodohan."

Ramdhani juga menekankan bahwa gelar sarjana bukan hanya pengakuan atas kemampuan individu tetapi juga tanggung jawab lebih besar untuk memberikan kontribusi positif kepada sesama. Dirinya mengajak para sarjana untuk menghadirkan pemikiran-pemikiran, perilaku-perilaku, dan tindakan-tindakan produktif sehingga dapat mengamalkan kaidah bahwa "manusia yang terbaik adalah mereka yang berkontribusi terbaik bagi sesamanya."

Dalam momen bersejarah ini, Ramdhani turut mengingatkan para wisudawan untuk bersyukur kepada ibu sebagai sumber air kehidupan. Ia juga mengakui kontribusi berbagai pihak yang telah mengantarkan mereka meraih gelar sarjana. 

"Segeralah berterima kasih pada mereka, sebab makna dari kita adalah ketika mereka hadir memberikan banyak ikhtiar untuk membantu kita semua," ujar Ramdhani di Bali (02/12)

Guru Besar UIN Bandung ini juga mengumumkan kabar gembira bagi civitas akademika STAI Denpasar Bali. 

"Ketua STAI Denpasar Bali mengajukan pembukaan S2 untuk PAI, dan mudah-mudahan tidak terlalu lama lagi magister PAI akan hadir untuk melayani pendidikan tingkat magister bagi masyarakat Bali dan sekitarnya,” pungkasnya.

Di akhir sambutannya, Ramdhani memberikan dorongan agar para sarjana tidak berpuas diri dengan gelar sarjana mereka.

"Belajarlah sepanjang hayat, karena berhentinya proses belajar bagi seorang manusia adalah kematian hakiki atas eksistensinya,” pesan Ramdhani.

Pria asal Garut ini menutup sambutan dengan mengingatkan bahwa orang yang terpelajar hanya pemilik masa lalu, sedangkan yang terus belajar akan menjadi pemilik masa depan.

Sekali lagi, selamat kepada para sarjana atas prestasi yang telah diraih. "Segera berdharmabaktikan ilmu Anda pada ruang kehidupan Anda, dan mari kita saling mendoakan agar hidup kita bermakna, serta mampu mengimplementasikan kaidah menjadi insan terbaik yang berkontribusi terhadap sesama," tukasnya.

Acara Wisuda ke XI STAI Denpasar Bali ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan prestasi akademik, tetapi juga untuk merenungkan tanggung jawab yang harus diemban oleh para sarjana dalam membangun masyarakat yang lebih baik.