Kakankemenag Tuban, Pranata  Humas, Kepala MAN 2 Tuban dan Narasumber berfoto bersama

Kakankemenag Tuban, Pranata Humas, Kepala MAN 2 Tuban dan Narasumber berfoto bersama

Kab.Tuban(Pendis)--Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tuban terus meningkatkan kompetensinya, baik untuk guru ataupun siswa. Kali ini dengan menggelar kegiatan Workshop Penulisan Soal Berstandar AKM dan Diklat Jurnalistik bersama PWI, Sabtu, (12/11/2022) yang dibuka oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban, Ahmad Munir.

Dihadapan para siswa yang mengikuti latihan jurnalistik, Munir menyampaikan jurnalis itu menentukan opini publik. "Berita bisa menyejukkan bisa menyedihkan, bisa membuat orang marah dan gembira," ujarnya. Ia mencontohkan kasus Sepak Bola Kanjuruhan yang di soroti organisasi sepakbola dunia,  FIFA. "Karena yang mengambil gambar menyoroti anak muda yang brutal, beda dengan di luar yang disorot anak-anak, wanita cantik dan orang tua, sehingga ini menimbulkan opini bahwa sepak bola aman untuk semua umur," terangnya.

Ia berpesan agar anak-anak nanti jika menjadi wartawan atau jurnalis jadi wartawan yang menyejukkan. "Pilih kalimat yang menyejukkan dan memberikan rasa damai, jika fakta tidak benar jangan asal tulis, selain itu jurnalis bukan mencari berita tapi menciptakan berita,"ungkapnya.

Menurutnya anak-anak adalah generasi emas menghadapi bonus demografi tahun 2045. "Kalianlah yang memimpin Tuban di tahun tersebut, mulai bangun SDM dari sekarang, dengan cara membangun karakter moral (kejujuran, akhlak) dan karakter kinerja (berkiprah dengan kecerdasan)," jelas Munir.

Usai membuka acara latihan jurnalistik, pria mantan aktivis PMII ini membuka Workshop penyusunan soal AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) bagi semua guru MAN 2 Tuban.

"AKM merupakan penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat," terangnya.

Dunia pendidikan selalu mengalami perubahan, terutama mengenai kurikulum. "Mengapa? karena disesuaikan dengan perkembangan zaman, kurikulum 13 sudah tidak sesuai dengan keadaan, terlalu membebani siswa," jelasnya.

Ia mensupport guru untuk terus maju dan semangat walaupun tugas guru itu berat.

"Maju tidaknya sekolah tergantung gurunya, untuk itu guru harus tetap semangat dalam menjalankan tugasnya," imbuh Munir.

Dalam kesempatan itu pria yang sangat support kegiatan kehumasan ini juga menyampaikan pesan dari Irjen. "Pertama peralihan pekerjaan dari paperless ke digital, semua warga MAN 2 Tuban jangan sampai terdeteksi menulis atau mengucapkan ujaran kebencian kepada pemimpin negeri dan jangan ada yang terpapar radikalisme," kata ia. 

Sementara itu, Kepala MAN 2 Tuban, Tasmo mengucapkan terimakasih kepada Kakankemenag Tuban, di tengah kesibukannya yang sangat padat masih meluangkan waktu untuk memberikan arahan kepada siswa dan guru MAN 2 Tuban. 

"Alhamdulillah Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tuban berkenan memberikan motivasi dan support untuk guru dan siswa, ini menjadi energi yang sangat positif untuk keberlangsungan semangat belajar di MAN 2 Tuban," ujarnya.

Pria kalem asli Soko yang menorehkan banyak prestasi ini menjelaskan untuk kegiatan jurnalistik, pihaknya bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dengan narasumber Ketua PWI Kabupaten Tuban, Suwandi. "Sedang untuk workshop penyusunan soal AKM mendatangkan narasumber dari Bojonegoro dan kegiatan belajar mengajar hari ini kita lakukan secara online, karena semua guru mengikuti kegiatan ini," pungkasnya.