Jakarta (Pendis) - Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Moh. Isom Yusqi membuka secara resmi kegiatan Training of Trainer (TOT) Pendampingan Anggaran Responsif Gender (ARG) dan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender (PPRG) pada PTKI Negeri Tahun 2016 di Jakarta, Rabu (18/05/16).
"Saya mengapresiasi para pegiat dan pejuang gender khususnya di kalangan akademisi PTKI Negeri. Semoga para akademisi mampu membuat ijtihad-ijtihad baru dalam mengkreasikan istilah keadilan gender, agar mampu dipahami masyarakat, karena ternyata gender belum sepenuhnya dipahami masyarakat khususnya di desa-desa yang budaya patrialikal masih kuat," ujar Isom Yusqi. Ia juga mengatakan hendaknya para akademisi jangan hanya berhenti pada tataran teori dan wacana, tapi harus sampai tataran aksi agar manfaatnya bisa lebih dirasakan oleh masyarakat.
"Perlu langkah-langkah yang sistematik, agar minimal bisa terwujud saling menghargai antara laki-laki dan perempuan, karena laki dan perempuan memiliki hak dan kehormatan yang sama, hanya dibedakan jenis kelaminnya saja," katanya.
Kegiatan TOT Pendampingan ARG dan PPRG pada PTKIN Tahun 2016 yang dijadwalkan berlangsung selama 4 (empat) hari dari tanggal 18 s.d. 21 Mei 2016 dihadiri para peserta dari unsur Perencanaan dan Pusat Studi Gender (PSG) / Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) di lingkup 12 PTKI Negeri (UIN Maliki Malang, UIN Surabaya, UIN Alauddin Makassar, UIN Sumatera Utara, IAIN Jember, IAIN Surakarta, IAIN Purwokerto, IAIN Gorontalo, IAIN Samarinda, STAIN Pamekasan, STAIN Pekalongan dan STAIN Jurai Siwo Metro) dan peserta dari unsur Perencanaan pada Ditjen Pendidikan Islam Pusat.
[a-khan/dod]
Bagikan: