Jakarta (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani meminta kepada guru madrasah untuk senantiasa beradaptasi terhadap perkembangan digital. Menurutnya, bahwa penguasaan teknologi merupakan solusi dan keniscayaan dalam mengoptimalkan pembelajaran di madrasah.
Menurut pria yang biasa disapa Dhani, bahwa pendidikan pada dasarnya adalah proses untuk merubah suatu komunitas menuju masyarakat yang lebih baik. Salah satu upaya yang perlu terus dilakukan adalah dengan mengadaptasi model-model pendidikan agar senantiasa relevan dengan dinamika zaman, dengan tetap memiliki pijakan yang kuat terhadap nilai-nilai keagamaan.
"Para guru sejatinya senantiasa meningkatkan kompetensi yang selaras dengan dinamika zaman; pengetahuan dan keterampilannya harus ter-update dan dipertajam selaras dengan perkembangan teknologi kontemporer, khususnya penguasaan teknologi yang berkenaan dengan teknologi pembelajaran," ungkap Dhani dalam Konferensi Internasional terkait Akselerasi Transformasi Digital Madrasah yang berlangsung di Jakarta, Kamis (24/10/2022).
Di samping pengokohan kompetensi, perlu penguatan aspek keteladanan. Sebab guru memiliki tanggung jawab dalam merancang bangun attitude dan moral spirtual bagi anak didiknya. “Perlu diingat, bahwa bagi siswa madrasah, kata-kata guru adalah ilmu, prilaku guru adalah teladan,” tegas Guru Besar UIN Bandung.
Pendidikan di Madrasah tidak hanya dilakukan sebagai proses transfer pengetahuan bagi siswanya, tetapi lebih dari itu, juga meliputi internalisasi nilai-nilai moral dan keagamaan.
Ketua PMU Abdul Rouf menambahkan bahwa Madrasah perlu mengajarkan studi kritis terkait isu-isu global seperti pendidikan seksual, demokrasi, dan inklusif, dan meyakinkan bahwa hal itu selaras dengan Islam dan sesuai dengan kebutuhan muslim. Kurikulum di sekolah Islam harus mencerminkan kebutuhan masyarakat dan industri.
Sistem pendidikan madrasah mengintegrasikan materi umum, agama, dan kewirausahaan secara sistem, mandiri, serta dapat memberdayakan peserta didik (santri) dan lingkungan sosial secara berkelanjutan.
"Guru merupakan kunci peningkatan mutu pendidikan dan mutu siswa, guru harus belajar karena pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat," kata Rouf.
Menurut Rouf,guru tidak hanya dituntut menguasai materi tetapi juga terampil dalam menyampaikannya sehingga pembelajaran lebih efektif.
"Guru juga harus mampu mengembangkan siswa sesuai minat dan bakatnya masing-masing."
Konferensi Internasional yang digelar 23-25 November 2022, menghadirkan narasumber dari dalam negeri dan luar negeri. Adapun peserta dari kegiatan ini adalah para pemangku kepentingan pendidikan madrasah, kepala madrasah serta guru madrasah.
Bagikan: