Jakarta (Pendis) --- Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad hadir dan menyajikan paparan pada kick off penyusunan peta jalan pendidikan Indonesia 2025-2045. Kick off ini berlangsung di Senayan, Jakarta (21/05) dan beliau didampingi oleh Direktur Pendidikan Agama Islam M Munir.
Agenda ini diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas dan mengundang Kementerian yang berelasi erat dengan pendidikan, yakni Kemendikbudristek dan Kementerian Agama. Pria yang akrab disapa Prof Abu ini menyampaikan konsep kebijakan Pembangunan pendidikan agama dan keagamaan menuju Indonesia emas 2045. Ia menyampaikan beberapa concern tentang pendidikan Islam yang seyogyanya diperhatikan oleh K/L terkait.
“Dalam hal pendidikan, menurut saya Kemendikbudristek adalah imamnya dan kami makmumnya. Maka, saya kira kita harus bergerak bersama dalam komposisi yang sama. Meskipun label pada kami adalah pendidikan agama dan keagamaan, namun alangkah lebih baiknya pada peta jalan ini kita menekankan pada fungsi pendidikan yang merupakan amanah UUD sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa” ujar Prof Abu pada Selasa (21/05).
Ia melanjutkan bahwa pada Kementerian Agama, khususnya Ditjen Pendidikan Islam banyak sekali lembaga-lembaga yang sudah lama existing dan telah berkontribusi di masyarakat, namun negara belum memberikan rekognisi yang sesuai. Menurutnya, hal ini penting untuk menjadi konsiderasi dalam penyusunan peta jalan pendidikan kedepan.
“Di pesantren sendiri, kami memiliki lembaga PDF, SPM dan Ma’had Aly yang merupakan pendidikan formal di lingkungan pesantren. Belum lagi pendidikan kesetaraan dan lembaga informal lainnya. Para santri juga merupakan pelajar dan juga warga negara, kami berharap mereka pun mendapatkan hak dan rekognisi yang sama dengan pelajar lainnya” ungkap guru besar UIN Walisongo Semarang ini.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat, dan Kebudayaan, Kementerian PPN/Bappenas Amich Alhumami yang memimpin forum ini mengatakan bahwa pihaknya akan mengulas hal-hal khusus yang spesifik disampaikan Prof Abu pada tim kecil yang merangkul pihak Kemenag, Bappenas dan Kemendikbudristek. Selanjutnya, ia juga mengatakan pihaknya akan mengkaji pendidikan madrasah dan juga perguruan tinggi keagamaan islam (PTKI) sebagai bahan dan modal pada peta jalan pendidikan 2025-2045 tersebut.
Bagikan: