Banjarmasin (Pendis) - Demikian ungkapan Noor Fahmi, Kakanwil Kemenag Propinsi Kalsel dalam pengarahannya di hadapan Peserta Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Penyelenggaraan Program Pendidikan Islam di Daerah (Prov. Kalimantan Selatan) Tahun 2016, yang diselenggarakan Sekretariat DitJen Pendidikan Islam di Banjarmasin, Senin (28/11/16).
Noor Fahmi menjelaskan bahwa akibat penghematan tersebut, beberapa komponen kegiatan yang penting ada yang tidak bisa terealisasi anggarannya seperti pengadaan buku kurikulum 2013 dan buku bahasa Arab untuk siswa PAI.
"Selain itu, penguatan kurikulum 2013 tidak optimal karena bukunya tidak jadi dicetak," sambung Noor Fahmi yang belum lama menduduki jabatan Kepala Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Selatan.
"Kendala lainnya adalah tunjangan untuk guru masih belum terbayarkan. Minimnya anggaran juga berdampak kepada kompetisi bakat siswa dan akselerasi akreditasi madrasah yang tidak terlaksana," ujar mantan Kabid Pendidikan Madrasah ini. Namun demikian, Noor Fahmi masih memiliki harapan dan menyadari bahwa penghematan mudah-mudahan ada hikmahnya.
Di akhir arahannya Noor Fahmi mengapresiasi dan memberikan penilaian acara ini sangat bermanfaat sebagai bahan diskusi permasalahan khususnya terkait penghematan dan sebagai bahan evaluasi kegiatan/program pendidikan Islam di Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Selatan.
FGD dihadiri oleh peserta dari Kanwil Kemenag Propinsi Kemenag Kalsel, Para Kasi dari Kankemenag Kab/Kota se-Provinsi Kalimantan Selatan serta dari Ditjen Pendidikan Islam Pusat. Selain itu hadir pula perwakilan dari Bappenas Jakarta dan Kasubag Perencanaan dan Anggaran serta Kasubag Pelaporan dan Evaluasi Program Ditjen Pendidikan Islam yang akan menjadi narasumber dalam FGD tersebut. (khan/dod)
Bagikan: