Jakarta (Pendis) – Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Rilis dan sosialisasi aplikasi EMIS 4.0 (Education Management Information System) Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen dan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, sebagai wujud salah satu program prioritas Menteri Agama tahun 2023 yaitu Transformasi Digital bidang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, Kamis (06/04/2023).
Plt. Sekretaris Inspektorat Jenderal Kemenag, Kastolan dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan menyampaikan bahwa EMIS merupakan lompatan besar bagi pendataan pendidikan pada Kementerian Agama.
“Saya berharap EMIS dapat berdaya guna dan berhasil guna dalam hal memberikan akurasi dan keamanan data Pendidikan Agama dan Keagamaan, memajukan pendidikan kita dan bisa,” ucap Kastolan.
Menurutnya bahwa upaya tercapainya tata Kelola yang baik, struktur dan proses yang dilakukan harus memperbesar terjadinya hal positif dan memperkecil terjadinya hal negatif sehingga meminimalisir resiko kegagalan. Seperti halnya data Pendidikan yang akurat dan update akan mempermudah segalanya yang berhubungan dengan pelaksanaan program yang membutuhkan data Pendidikan.
Lebih lanjut, Kastolan sampaikan apresiasi atas kolaborasi antar unit eselon I dalam membangun sistem pendidikan keagamaan secara bersama-sama, yang difasilitasi dan dikembangkan Ditjen Pendis.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris Ditjen Pendis, Rohmat Mulyana Sapdi, dalam sambutannya juga menyampaikan bahwa momen penyatuan system pendataan melalui aplikasi EMIS 4.0 ini menjadi momen penting, karena wajah Kementerian Agama adalah merupakan wajah seluruh agama.
“Hal ini menjadi konsen kami di Ditjen Pendis untuk berupaya memfasilitasi, tetapi ibaratnya kami memberikan sebuah kendaraan kepada Ditjen Kristen maupun Kristen Katolik silahkan kendaraan ini dikendarai dan dirawat dengan baik, artinya setelah nanti prosesnya terselesaikan, tantangan bagi kita semua untuk juga melaksanakan proses mantanance agar aplikasi EMIS tetap berjalan dengan baik,”ujar Rohmat.
Menurut Kasubtim Bagian Data dan Informasi, Madrasah, GTK dan PTKI, Dodi Irawan sekaligus selaku penanggung jawab kegiatan, dalam laporannya menyampaikan bahwa pengembangan EMIS 4.0 dilakukan melalui aspek infrastruktur, dengan menggunakan teknologi cloud dan arsitektur aplikasi dengan mengembangkan aplikasi micro service.
“Aplikasi EMIS 4.0 dikembangkan karena makin tingginya tuntutan stake holder dan juga berbagai phak akan ketersediaan data Pendidikan Agama yang akuran dan terintegrasi dengan baik,” ucapnya.
Selain itu, pengembangan EMIS 4.0 yang sebelumnya sudah dilaksanakan untuk EMIS Madrasah, dan seiring dengan terbitnya KMA 83/2022 tentang pengelolaan data Pendidikan agama dibawah naungan Kementerian Agama diselenggarakan EMIS 4.0. Hal ini mendorong untuk mengakomodir semua data Pendidikan Agama juga membantu pengolahan data Pendidikan Agama agar nantinya semakin baik, lengkap, akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, terang Dodi.
Disampaikan juga oleh Sekretaris Ditjen Bimas Katolik, Albertus Triyatmojo dan Sekretaris Ditjen Bimas Kristen, Urbanus Rahangmetan ucapan Terima kasih atas inisiasi Ditjen Pendis untuk pemanfaatan EMIS 4.0, aplikasi yang akan mempermudah kita untuk mengelola data Pendidikan keagamaan.
Dikatakan bahwa Peran para operator sangat penting dalam optimalisasi penggunaan aplikasi ini, sehingga nantinya menghasilkan kebijakan- kebijakan yang tepat dan pada akhirnya bermuara pada masyarakat dapat terlayani dengan baik.
Rilis dan Sosialisasi EMIS 4.0 dihadiri oleh para operator EMIS Pendis, Bimas Kristen, Bimas Katolik di Kanwil melalui aplikasi Zoom Meeting.
Tags:
EMISBagikan: