Ses Ditjen Pendis Tawarkan Dua Mekanisme Penguatan Program Pendanaan Riset Indonesia Bangkit Kemenag Tahun 2025
Jakarta (Pendis)- Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI menggelar agenda Rapat Pembahasan Program Pendanaan Riset Indonesia Bangkit Kementerian Agama Tahun 2025 di Jakarta, Kamis (15/5/2025).
Agenda ini digelar guna melakukan finalisasi draft Pedoman Pendanaan Riset Indonesia Bangkit , Standar Etik bagi Reviewer dan Mekanisme Monitoring.
Sekretaris Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Arskal Salim GP menuturkan, poragram ini menarik atensi yang begitu tinggi bagi para peneliti dan dosen PTKI, karenanya harus dirancang sebaik mungkin guna menunjukkan, bahwa dana yang diberikan betul-betul menjaring riset terbaik dari para pendaftar yang ada.
"Saya merasa airfund ini sebuah brand yang sangat membanggakan, sebagai mahkotanya penelitian di PTKI, jadi yang berhak mendapatkannya itu harus benar-benar mereka yang terpilih dari bawah, dari tingkat fakultasnya, dari tingkat kampusnya, kemudian meningkat ke tingkat litapdimas-nya," ujar Prof Arskal.
Guna mencapai hal tersebut, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menekankan 2 tahapan yang harus diperhatikan dalam proses seleksi, yang pertama yakni tahap seleksi oleh para reveiwer, yang kedua yakni tahap seleksi anggaran.
"Tahap pertama ini substansi, dimana reviewer melakukan pekerjaannya, menelaah, membaca, dan memberikan komentar serta masukan. Tahap kedua ini yang harus hati-hati, karena berkaitan dengan anggarannya," tuturnya.
Menurut Arskal, anggaran yang diajukan para peneliti juga harus diuji dengan baik melibatkan para ahli keuangan, hal ini guna menakar tingkat efisiensi dan ketepatan dana yang dianggarkan dalam riest yang diajukan.
"Tahap ini bisa untuk melihat anggarannya, anggaran yang cukup besar itu betul-betul diuji juga, disinilah hidup matinya penelitian tersebut, lolos tidaknya proposal penelitian itu, jadi kalua proposal budgetnya tidak rasional, tidak ada ketersambungan antara yang dikerjakan dengan budget," ungkapnya.
Dengan ketatnya seleksi mulai dari substansi hingga penganggaran, Arskal optimistis dana yang diberikan akan tepat sasaran kepada proposal-proposal yang memang layak didanai.
"Ini akan bisa memberikan penguatan pada pendanaan riset Indonesia Bangkit, bahwa dana ini tidak serta merta kita berikan begitu saja kepada peneliti, tapi ada tahapan yang telah dilakukan," pungkasnya.
Tags:
PendisBagikan: