Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Arskal Salim GP
Jakarta (Pendis) -- Pentingnya data yang terintegrasi dan valid sangatlah krusial. Base data yang valid dan akurat menjadi target penting, mengingat bahwa data adalah dasar untuk membuat dan merumuskan kebijakan. Termasuk bantuan kepada lembaga-lembaga yang benar-benar berhak. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam Arskal Salim GP pada Rapat Koordinasi Pendampingan Pengelolaan Data dan Informasi Pesantren Zona Barat secara daring, Kamis (13/3/2025).
Acara ini diselenggarakan oleh Bagian Data, Sistem Informasi dan Humas (Datinmas) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama RI.
“Saya juga ingin memastikan kepada kita semua, bahwa kita tidak sekedar punya data yang terintegrasi, tapi data itu harus valid. Kita harus memiliki kualitas data yang baik” ujarnya.
Arskal menegaskan bahwa semua pihak harus fokus untuk menyiapkan data yang tentunya dengan bertanggungjawab. Sebab banyaknya kategori di lembaga Pesantren membuat kita harus teliti dalam melakukan pendataan sehingga tidak menyajikan data yang membingungkan.
Ses. Ditjen menjelaskan bahwa hal tersebut dikarenakan data yang kurang akurat dapat menyebabkan selisih luar biasa antara data pada EMIS dengan data usulan dari Kantor Wilayah (Kanwil) provinsi. “Maka, implikasi dari data yang kurang akurat dikhawatirkan berdampak pada kebijakan yang tidak tepat terhadap program-program yang diperuntukkan untuk kemaslahatan masyarakat” ujarnya.
Meskipun menurut Arskal menghadirkan data yang valid dan akurat bukan hal yang mudah, sebab banyak faktor seperti keterbatasan SDM, perangkat ataupun kondisi daerah yang jauh, akan tetapi kita semua harus tetap berkomitmen menuju perbaikan data pesantren yang valid dan akurat serta terintegrasi melalui aplikasi EMIS Pesantren, tandasnya.
Tags:
EMIS PesantrenBagikan: