Bogor (Pendis) - Baru-baru ini sempat mencuat kembali rongrongan terhadap NKRI melalui upaya mengubah dasar negara Indonesia yang telah susah payah dirumuskan oleh para founding fathers pada awal-awal kemerdekaan. Hal ini tentu merupakan ancaman nyata bagi keutuhan NKRI. Penguatan terhadap empat pilar berbangsa dan bernegara, yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, wajib dilakukan oleh semua pihak, termasuk Kementerian Agama.
Pada konteks tersebut, penyelenggaraan Anugerah Konstitusi oleh Ditjen Pendidikan Islam memperlihatkan urgensinya. Ajang yang telah diselenggarakan sejak tahun 2010 tersebut merupakan upaya Ditjen Pendidikan Islam untuk memperkuat penghayatan terhadap konsititusi pada lembaga pendidikan Islam dan seluruh pranata Kementerian Agama di bidang pendidikan Islam.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Prof. Moh. Isom Yusqi, M.Ag (Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam) pada acara pembukaan Sosialisasi Anugerah Konstitusi, Rabu, 1 Juni 2016 di Hotel Salak Heritage, Bogor. Kegiatan yang akan berlangsung selama 3 (tiga) hari tersebut, yakni pada 1-3 Juni 2016, diikuti oleh peserta dari tiap-tiap Kanwil Kemenag dan diisi oleh narasumber dari Mahkamah Konstitusi (MK).
H. Aceng Abdul Aziz, M. Pd (Kabag Ortala dan Kepegawaian) menerangkan bahwa pada mulanya ajang Anugerah Konstitusi ini diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Madrasah, tetapi kemudian diangkat ke tingkat yang lebih tinggi yakni Ditjen Pendidikan Islam. Proses seleksi dilakukan mulai dari tingkat kabupaten, provinsi, sampai nasional. Di tingkat nasional akan memunculkan masing-masing 6 (enam) kandidat dari MI, MTs dan MA, sehingga total diperoleh 18 (delapan belas) kandidat yang akan mengikuti babak final di ajang yang bergengsi ini.
Pada akhirnya, melalui penyelenggaraan ajang Anugerah Konstitusi ini diharapkan lembaga pendidikan Islam akan mampu melahirkan generasi muda yang islami sekaligus memiliki jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi terhadap NKRI, sebagaimana yang telah dicontohkan oleh para ulama yang turut berjuang meraih kemerdekaan Indonesia.
(nanang/dod)
Bagikan: