Sistem Dashboard Sebagai Solusi Temuan Itjen terhadap 25 Kelemahan Pendidikan Islam

Kamis, 3 Mei 2012 00:00 WIB
Pendis

Sistem Dashboard Sebagai Solusi Temuan Itjen terhadap 25 Kelemahan Pendidikan Islam

Pendis - Kegiatan Penguatan Pengelola Laporan Aplikasi Sistem Dashboard yang dilaksanakan oleh Bagian Perencanaan dan Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam menekankan arti pentingnya laporan kegiatan yang utuh dan komprehensif sebagai solusi atas temuan Itjen terhadap 25 kelemahan pendidikan Islam.


Kegiatan yang berlangsung di Bogor tanggal 2-4 Mei 2012 dihadiri narasumber dari Inspektorat Jenderal, Biro Ortala Kementerian Agama, serta tim pengelola laporan Dashboard. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelaporan berbasis internet yang efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan good governance.


Sistem Dashboard adalah sistem aplikasi berbasis internet yang menghimpun laporan akademis dan data dukung kegiatan yang diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Islam dalam satu kesatuan utuh dan komprehensif. Sesuai dengan namanya dashboard digunakan sebagai alat pantau dan pengendalian atas kemajuan pelaporan dan pencapaian kinerja kegiatan yang dilakukan oleh tiap sub Direktorat dan Sekretariat di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam setiap triwulanan.



Dari pelaporan dan evaluasi program yang teratur dan tertib secara berkala maka diharapkan bisa meminimalisir penyelewengan anggaran dan menguatnya pertanggungjawaban tiap unit kerja yang ada di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam. Demokrasi pun menuntut keterbukaan selain peningkatan kinerja Kementerian Agama sebagai suatu entitas pemerintahan yang memiliki tanggung jawab publik. Ditjen Pendidikan Islam yang khusus menangani bidang pendidikan tidak lepas dari berbagai kekurangan sehingga fungsi pengawasan, pengendalian dan pemantauan atas proses pelaporan kegiatan harus diperkuat sehingga mampu memperoleh predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).


Kebijakan pengawasan yang dilakukan oleh Itjen di tahun 2012 yakni dengan cara antara lain pendampingan dan review laporan keuangan, audit Pendidikan, audit Perencanaan.  "Dari ketiga kebijakan pengawasan yang dilakukan oleh Itjen tersebut bisa diukur apakah sesuai dalam hal tepat jumlah, tepat waktu dan tepat sasaran," ujar Sekretaris Itjen Kementerian Agama Drs. Maman Taufiqurohman, M.Pd.


Ada beberapa kelemahan bidang pendidikan berdasarkan hasil temuan audit Inspektorat Jenderal Kementerian Agama diantaranya : belum adanya penetapan kualitas pendidikan, masih ditemukan adanya pengunaan BOS dan bantuan siswa miskin yang tidak sesuai ketentuan, guru mengajar masih ada yang kurang dari 24 jam pelajaran, rencana pembelajaran masing-masing guru tidak dibuat sesuai ketentuan, guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan dan sertifikasinya, kurangnya tenaga pustakawan, bimbingan penyuluhan dan keberadaan laboratorium yang masih kurang peralatan untuk praktek, sosialisasi atas adanya perubahan kurikulum belum dilakukan secara optimal, siswa belum diperankan secara aktif dalam praktek belajar mengajar.


Dalam sistem pembelajaranpun masih mementingkan pada aspek knowledge saja sementara psikomotorik dan afektif belum optimal, motivasi dan kreatifitas untuk menggali potensi siswa masih kurang, persentase alumni yang diterima di jenjang yang lebih tinggi masih rendah, nilai UN pada beberapa mata pelajaran masih relatif lebih rendah dari sekolah umum, angka putus sekolah masih cukup tinggi, penyusunan program dan rencana kinerja madrasah belum jelas, evaluasi kinerja madrasah belum dikelola dalam suatu sistem akuntabilitas publik, gedung laboratorium tidak didukung dengan alat dan bahan praktikum, jumlah buku paket tidak seimbang dengan jumlah siswa, kurang intensifnya koordinasi antar madrasah dan para pengawas dalam mensiasati kelemahan penyelenggaraan pendidikan, minimnya keterlibatan unit pusat penjamin mutu pendidikan dalam proses kegiatan belajar mengajar, anggaran kurang memadai, masih terdapat alokasi dana bantuan yang tidak tepat sasaran, kepala sekolah tidak melakukan penilaian terhadap proses mengajar guru dan tidak melakukan kunjungan kelas secara rutin, pengawas pendais kurang optimal dalam pelaksanaan tugasnya, BSNP belum berjalan dengan baik.


Ir. Victoria Elisna Hanah, M.Pd selaku Kasubag Sistem Informasi Setditjen Pendidikan Islam mengamini pernyataan Set Itjen dengan menyampaikan bahwa kita harus membiasakan berdisiplin diri ketika menghadapi kendala yaitu termasuk 25 temuan Itjen tersebut. Jawabannya ada pada diri kita sendiri dari sisi pengendalian intern dan akan menentukan prestasi. "Kita harus memperoleh Wajar Tanpa Pengecualian  dan hal tersebut dapat dikendalikan melalui Aplikasi Dashboard ini," ujar Victoria.


 

Sementara itu Kabag Penyusunan Naskah dan Laporan Kebijakan Sekretariat Jenderal Kemenag Rijal Roihan, S.Ag, MA mengatakan bahwa Kementerian Agama sudah seharusnya memiliki sistem pelaporan yang kuat dan akuntabel sehingga setiap stakeholder yang ingin mengakses dan berkepentingan dengan data, informasi serta laporan yang dibuat bisa diperoleh dengan mudah, cepat dan lengkap.


 

"Sudah sepantasnya Kementerian Agama memiliki sistem dan sumber daya pelaporan baik fisik maupun anggaran yang baik apalagi Ditjen Pendidikan Islam yang memiliki pagu anggaran terbesar di lingkungan Kementerian Agama. Dengan dashboard ini diharapkan bisa mempermudah pelaksanaan hal tersebut, seperti halnya e-MPA yang juga sudah berjalan di lingkungan Kementerian Agama," tutup Rijal.

(sya/ra)

Tags:

Bagikan:







Pendis
EMIS

GERBANG DATA PENDIDIKAN KEMENTERIAN AGAMA

Pendis
PPG Daljab Kemenag

Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan Kemenag RI

Pendis
SPAN PTKIN 2025

Penerimaan Mahasiswa Baru PTKIN 2025

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah

Pendis
Selamat Datang di Portal PPID Kementerian Agama

Ini adalah website resmi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Kementerian Agama Republik Indonesia.

Pendis
SIMPATIKA

Portal Layanan SIMPATIKA KEMENAG

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan