Transformasi EMIS : Membangun Sistem Data Pendidikan Pesantren yang Terintegrasi
Tangerang Selatan (Pendis) – Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan pentingnya data yang terintegrasi dengan baik pada aplikasi Education Management Information System (EMIS) yang merupakan aplikasi pendataan pendidikan di Kementerian Agama.
“Salah satu Asta Program Prioritas yang dicanangkan Menteri Agama Nassarudin Umar , yaitu digitalisasi tata kelola. Semua layanan, termasuk data pendidikan Islam, harus berbasis digital,” ujar Dirjen dalam Rapat Koordinasi Pendampingan Pengelolaan Data dan Informasi Pesantren Zona Barat secara daring, Rabu (12/3/2025).
Suyitno mengatakan bahwa data Pesantren merupakan data yang memilik banyak keunikan sehingga diperlukan upaya ekstra untuk bertransformasi menjadi data yang akurat, terintegrasi, dan menjadi pijakan utama dalam pengambilan kebijakan dalam platform EMIS, kita sudah memasuki era digital, sehingga semua layanan pendidikan Islam, termasuk pendataan, harus memanfaatkan teknologi,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengelolaan data pendidikan Islam merupakan bagian dari sistem data nasional di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin). EMIS menjadi intrumen utama yang digunakan untuk berbagai keperluan yang berbasis data, tentu harus terintegrasi, valid dan update, ujar Suyitno.
Sementara itu, Ketua Tim Data Sistem Informasi dan Humas, Farhatin Ladia, menyampaikan bahwa proses verifikasi dan validasi data satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik masih menghadapi tantangan di daerah. “Kegiatan pendampingan data dan informasi pesantren ini diharapkan menjadi solusi bagi daerah yang mengalami kendala teknis dan membantu agar integrasi data EMIS berjalan dengan baik,” tuturnya.
Ia juga menegaskan bahwa tim EMIS pusat terus melakukan koordinasi dan pendampingan baik secara daring maupun luring, guna memastikan fungsi EMIS sebagai sistem data yang valid dan diandalkan, tutupnya.
Tags:
Pesantren,EMISBagikan: