Jakarta (Pendis) - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mulai digelar sejak awal bulan Oktober lalu. Banyak hal yang harus terus diperhatikan dan menjadi konsen bagi warga madrasah agar kegiatan PTM terbatas dapat berlangsung dengan lancar dan sesuai harapan, demikian yang disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) Kementerian Agama RI, Muhammad Ali Ramdhani saat memantau PTM di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri Jakarta, Jumat ( 05/10/2021).
" Kondisi akibat pandemi ini sedikit banyak mempengaruhi anak-anak didik kita, salah satunya mereka sulit berkonsentrasi karena sudah cukup lama tidak belajar tatap muka," ucap Dhani.
Kondisi seperti ini, hendaknya menjadi hal pemakluman Bapak dan Ibu guru, lebih baik melakukan pengulangan atau remedial, dijaga betul kondisi psikologis anak didik dalam proses pembelajaran, jangan sampai PTM membuat anak menjadi frustasi, karena anak yang frustasi akan lebih mengkhawatirkan ketimbang orang dewasa, ujarnya.
Selanjutnya, Dhani berharap setelah beberapa waktu PTM agar dapat melakukan assesment dan evaluasi terkait kondisi anak setelah PTM, sehingga dapat diketahui langkah perbaikan yang harus dibenahi selanjutnya.
Lebih lanjut, Dhani mengingatkan agar madrasah tetap menjalankan proses pendidikan dengan pola inovasi dan tetap belajar beberapa kompetensi yang selaras dengan kurikulum dan selalu menerapkan protokol kesehatan.
Dan saya secara khusus menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bapak dan Ibu guru yang dengan tulus dan ikhlas menjalankan tugas dan tanggung jawab serta atas nama rasa kasih sayang kepada anak didik, rela mengajar di masa yang belum bisa dikatakan bebas pandemi, pungkasnya.
Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta, Cecep Khairul Anwar menyampaikan bahwa monitoring PTM dilakukan untuk melihat sejauhmana kesiapan Madrasah dalam menyediakan layanan pendidikan yang sesuai dengan protokol kesehatan dan mekanisme yang diatur dalam SKB 4 Menteri terkait PTM.
Retno Dewi Utami selaku Kepala MTsN 4 Jakarta mengatakan pelaksanaan PTM dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat. Mulai dari mewajibkan peserta didik memakai masker, mencuci tangan sebelum memasuki ruang kelas, pengecekan suhu tubuh, hingga penjadwalan lamanya durasi tatap muka, termasuk membentuk satgas Covid 19 di lingkungan madrasah, pungkasnya.
Tags:
Tag1Bagikan: