Surakarta (Kemenag)– Dalam upaya mewujudkan generasi emas Indonesia yang berkarakter, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Kantor Wilayah Kementerian Agama telah meluncurkan sebuah inovasi pendidikan yang patut diapresiasi. SISDALAK, singkatan dari Sistem Pengendalian Pelaksanaan Project Penguatan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin, resmi diluncurkan hari ini, Senin (11/11/2024), sebagai alat untuk memantau dan mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
SISDALAK dirancang untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran profil pelajar Pancasila tercapai secara efektif di seluruh madrasah di Jawa Tengah. Melalui sistem ini, proses pembelajaran dapat dipantau secara lebih ketat, mulai dari perencanaan pembelajaran hingga evaluasi hasil belajar siswa. Dengan demikian, kualitas pendidikan di madrasah diharapkan dapat meningkat secara signifikan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Abu Rokhmad, dalam sambutannya mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh Kanwil Kemenag Jawa Tengah. Beliau berharap SISDALAK dapat menjadi model bagi daerah lain di Indonesia dalam rangka mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan zaman.
"SISDALAK adalah langkah maju yang sangat berarti dalam upaya kita membangun generasi emas Indonesia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan berdaya saing," ujar beliau.
Dirjen menegaskan pentingnya SISDALAK P5RA sebagai instrumen penguatan pendidikan karakter siswa di madrasah. Peluncuran sistem yang dikembangkan oleh Kanwil Jawa Tengah ini merupakan respons konkret terhadap tantangan implementasi nilai-nilai Pancasila di lingkungan pendidikan.
Menurut Abu, P5RA diharapkan membentuk siswa yang tak hanya memiliki kecintaan pada tanah air, tetapi juga memiliki pemahaman keagamaan yang moderat. “SISDALAK ini hadir untuk memastikan bahwa pelaksanaan P5RA sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, mengevaluasi efektivitasnya, serta meningkatkan kualitas pembelajaran karakter,” katanya.
Abu juga menekankan bahwa implementasi P5 RA di sekolah perlu melibatkan kolaborasi antara guru, siswa, dan orang tua, di samping kreativitas dalam metode pembelajaran yang lebih inovatif. Evaluasi berkala menjadi kunci untuk menilai perkembangan siswa, sehingga tercapai pendidikan karakter yang optimal.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Musta'in Ahmad, menambahkan bahwa peluncuran SISDALAK dan berbagai program lainnya merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Jawa Tengah.
"Kami berharap dengan adanya SISDALAK, kita dapat lebih efektif dalam memantau dan mengevaluasi implementasi Kurikulum Merdeka. Selain itu, melalui berbagai program yang kami luncurkan, kami ingin memastikan bahwa pesantren di Jawa Tengah tetap menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas dan relevan," ujar Musta'in.
Musta'in juga menyatakan bahwa uji coba akan dilakukan di Surakarta pada semester ini, sebelum penerapan lebih luas di Januari 2025. Dengan komitmen yang kuat, SISDALAK diproyeksikan menjadi motor penggerak karakter Rahmatan Lil Alamin, mewujudkan generasi Indonesia yang tangguh dan berintegritas, menuju Indonesia Emas 2045.
Bukan hanya SISDALAK, Jawa Tengah juga terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di pesantren.Dalam kesempatan yang sama, diluncurkan pula beberapa buku panduan, seperti "Ayo Mondok, Pesantrenku Aman dan Sehat." Buku ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan ramah anak di seluruh pesantren di Jawa Tengah. Selain itu, Jawa Tengah juga menyusun profil-profil lembaga pendidikan Islam, seperti profil Ma'had Aly, Satuan Pendidikan Muadalah (SPM), dan Pendidikan Diniyah Formal (PDF), sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengelolaan pesantren.
Bagikan: