Muna (Pendis) -- Wakil Bupati Kabupaten Muna Abdul Malik Ditu, meminta kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) untuk membangun Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di pusat kota pemerintahan Kabupaten Muna yaitu Kota Raha.
“Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Muna meminta kepada Dirjen Pendidikan Islam, agar di Kota Raha sebagai Pusat Pemerintahan Kabupaten Muna dapat didirikan Madrasah Ibtidaiyah Negeri,” ujar Malik Ditu saat memberikan sambutan dalam Raker Program Pendidikan Islam Kanwil Kemenag Sulawesi Tenggara, di Muna, Jumat (22/01).
Berdasarkan data yang ada, di Kota Raha, pusat pemerintahan Kabupaten Muna, baru ada Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) dan dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN). “Di sini, Madrasah Aliyah dan Tsanawiyah sudah banyak, sedangkan yang Ibtidaiyahnya tidak ada sama sekali. Kami sebenarnya jika kita lihat di televisi , Apa yang dilakukan di kota-kota besar, kita heran juga. Orang kota besar ketika bicara pendidikan, semangatnya luar biasa sangat besar,” terang Malik Ditu.
Malik Ditu berharap kepada semua pihak, khususnya pihak pemerintah pusat dapat merealisasikan keinginan masyarakat Kabupaten Muna. Menurutnya, pihak pemerintah kabupaten siap berkordinasi dengan semua pihak, dan menyiapkan segala hal dengan segala keterbatasan.
“Jadi sarana prasarana pendidikan kami upayakan untuk dibangun, walaupun banyak keterbatasan-keterbatasan,” ujar Malik Ditu.
Ditempat yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani, menuturkan saat ini Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sedang merancang dan mempersiapkan langkah-langkah strategis, salah satunya adalah penegerian madrasah. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan madrasah yang merata.
“Kami ingin menghadirkan Pendidikan Islam yang merata, sehingga tidak ada kesan mutu pendidikan di pusat lebih bagus dibanding daerah,” ujar Ramdhani.
Dikatakan Ramdhani, pendidikan hadir untuk menyapa anak negeri, menghadirkan sebuah peradaban menuju ke peradaban yang diinginkan sesuai visi para pendiri bangsa. “Peradaban dalam perspektif Islam tentu saja adalah dia yang selalu dibingkai oleh nilai-nilai keagamaan. Sehingga kita berharap lembaga pendidikan bermutu dia hadir dia lahir tidak sekadar hanya menjadi menara gading yang elok indah dan berwibawa ketika kita pandangi, tetapi harus mewujud menjadi mercusuar,” tegas Ramdhani.
Sebelumnya, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Fesal Musaad menuturkan, November 2020 Kanwil Kemenag Provinsi Sultra telah melaunching program Go Green Madrasah. “Go Green Madrasah yang digagas oleh Kanwil Kemenag Sultra sesungguhnya adalah ikhtiar bersama untuk membangun mutu pendidikan agar kelak madrasah menjadi pilihan masyarakat dan jembatan emas masa depan generasi bangsa,” ujarnya.
Bicara mutu pendidikan Islam, lanjur Musaad, tentunya harus ada kesepahaman yang sama antar pihak, baik itu pihak kemenag Pusat maupun kemenag Provinsi serta semua satuan kerja yang ada di dalamnya. “Kita ada di forum ini, tentunya untuk menyamakan visi , kesamaan persepsi bagaimana membangun pendidikan Islam yang bermutu dan yang kedua adalah membahas program pendidikan Islam tahun 2020 dan 2021. Serta strategi peningkatan mutu pendidikan di tahun-tahun yang akan dating,” jelasnya.
“Oleh karena itu maka kreativitas, transformasi, kerjasama, semangat kemudian produktif itu terus kita kedepankan dalam konteks mempertahankan mutu pendidikan Islam di provinsi Sultra yang sangat kita cintai ini,” pungkasnya.
(Humas Pendis/My/YW)
Bagikan: