Jakarta (Pendis) - Direktur Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Zain menyebut ada beberapa hal yang mendorong pentinnya implementasi Kurikulum Merdeka pada madrasah. Menurut Zain, kurikulum merdeka belajar menjadi kebutuhan nasional menuju era society 5.0.
Kementerian Agama menargetkan guru madrasah dapat menguasai implementasi kurikulum merdeka secara menyeluruh pada tahun 2023.
"Saya pikir ini memang sebuah keniscayaan kepada kita semua bahwa untuk Indonesia maju kita membutuhkan SDM yang unggul dan itu dimulai dari pendidikan kita," jelas Muhammad Zain saat membuka Kick Off Dzikir "Dziskusi Implementasi Kurikulum Merdeka" secara daring, Kamis, (6/4/2023).
Ia menilai, webinar seperti ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi para guru dan tenaga kependidikan madrasah. Pasalnya, para guru punya peran yang amat besar dalam membangun kualitas pendidikan di negeri ini.
Ia merincikan beberapa hal yang harus dimiliki oleh para guru saat ini diantaranya, guru diminta mampu mendiagnosa kecerdasan atau kemampuan peserta didik karena setiap anak memiliki kecerdasan atau keunikannya masing-masing.
Kemudian dituntut memiliki cara penyampaian dengan persuasif dengan pilihan-pilihan diksi yang tepat dan bisa dipahami peserta didik dinilai tak kalah penting.
"Ketika anak-anak kita berangkat ke sekolah atau madrasah mereka tidak hanya menemu kenali dirinya tapi juga sekaligus juga untuk mencari kehidupannya. Semoga dengan ini lokal wisdom juga menjadi bagian dari kurikulum merdeka belajar ini sehingga juga memperkaya gagasan ide dengan web binar seperti ini."
Sementara itu, Kepala Subdirektorat Guru dan Tenaga Kependidikan MA/MAK Anis Masykur webinar yang bertemakan "Implikasi Kurikulum merdeka" ini bermitra dengan Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) yang menjadi aktor dibalik implementasi kurikulum merdeka pada Kemendikbud.
Dalam hal ini, pihak Subdirektorat Guru dan Tenaga Kependidikan MA/MAK ikut menghadirkan Dr.Itje Chodidjah dari PSPK yang memaparkan terkait peran kurikulum dalam upaya perbaikan kualitas pendidikan serta apa saja perbedaan kurikulum merdeka dengan sebelumnya. Selain itu pihaknya juga menghadirkan Dr Imam Bukhori ( Tim Penyusun Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Kemenag) yang memaparkan terkait pentingnya transformasi pembelajaran di madrasah, pemahaman terkait kurikulum merdeka serta sejauh mana dukungan pemerintah dalam transformasi pembelajaran.
"Hari ini kita mengajak bareng ngobrol terkait kurikulum merdeka agar kita memiliki frekuensi yang sama dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka lingkungan madrasah," jelasnya.
Webinar ini dimoderatori Rusdi (PTP Bina Tendik MA/MAK) berlangsung dengan sukses dan lancar, dihadiri secara antusias oleh 1000 orang dari unsur Guru dan Tendik madrasah secara virtual. Selain itu tak kurang dari 840 yang mengikuti via Steraming Youtube Direktorat GTK Madrasah.
Menurut Rusdi, webinar ini akan diselenggarakan sebanyak 8 Serie yang berkolaborasi dengan Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK).
Bagikan: