Lampung (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam terus berupaya meningkatkan kompetensi bagi guru madrasah. Salah satunya dalah peningkatan Kewirausahaan.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Imam Safei mengatakan, kompetensi abad 21 yang harus dimiliki adalah berpikir kritis, kreatif, serta mampu berkomunikasi dan berkolaborasi. "Kreatif, ke depan itu yang dicari. Karena IP saja tidak cukup. Orang orang kreatif mampu menangkap potensi. Mengamati rambut menghasilakan produk sisir, minyak rambut, sampo," jelas Imam di Lampung, Selasa (13/08).
"Menantang, merangsang, menyenangkan, manfaat ini akan melahirkan orang orang kreatif," tambah Imam dalam menjelaskan teknik mengajar yang bisa menghasilkan orang kreatif.
Kasubbag Tata Usaha, M. Sidik Sisdiyanto mengatakan pelatihan ini bertujuan menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan memunculkan ide bisnis yang bisa dikelola di lingkungan madrasah.
"Ekonomi Indonesia ditopang oleh UMKM, dan bisa tumbuh berkembang karena ada jiwa wirausaha. Harapannya guru mampu menghidupkan potensi ekonomi pada lingkup madrasah, syukur-syukur bisa ekspansi ke luar," kata Sidik
Salah satu narasumber, Kepala MAN 2 Kulonprogo, Anita Isdarmini, konteks kewirausahaan di lingkungan madrasah tidak hanya berorientasi pada menjual produk dan mendapat keuntungan. "Kewirausahaan madrasah itu tidak hanya jual produk, tapi madrasah mampu mempublish, marketing, dan membangun relasi kerjasama juga bagian dari kewirausahaan," jelas Anita
MAN 2 Kulonprogo yang telah sukses membangun MA Keterampilan dan mendapat berbagai penghargaan serta menjalin kerjasama dengan beragai instansi untuk mendukung program keterampilan.
Selain Kepala MAN 2 Kulonprogo, Direktorat GTK Madrasah juga menghadirkan Owner dari Ayam Geprek Juara, Agung Prasetyo Utomo. Ayam Geprek Juara saat ini berhasil membuka 50 cabang hanya dalam waktu 1 tahun serta membawa komitmen sistem bisnis tanpa riba menggunakan skema syirkah mudharabah.
Selain itu, tampak hadir sebagai narasumber, motivator sekaligus penulis, Nanang Qosim. Nanang Qosim merupakan peraih rekor MURI sebagi motivator dengan peserta trainer terbanyak pada tahun 2009, dan mengarang buku best seller The 7 Awarness from Good to Great.
Pelatihan ini disambut positif oleh peserta. Salah satunya adalah Siti Maesaroh dari RA Ulul Albab Jember. Dia merasa bersyukur bisa berada di tengah orang-orang yang hebat dan menginspirasi. "Banyak inspirasi untuk dibawa pulang, bisa membawa perubahan baik di madrasah maupun di tengah lingkungan masyarakat," ungkapnya.
Bagikan: