Bogor (Pendis) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melaksanakan Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) angkatan 2 bersama Perguruan Tinggi Mitra. Rapat dimaksudkan untuk mematangkan proses pelaksaaan rekrutmen Program Beasiswa Santri Berprestasi tahun 2023, dilaksanakan selama tiga hari, 1-3 Maret 2023 di Bogor.
Rapat koordinasi ini sebagai wujud konsolidasi dan koordinasi yang baik antara Kemenag dengan perguruan tinggi mitra. Acara yang dihadiri oleh Pengelola PBSB perguruan tinggi mitra ini juga dalam rangka mengakomodir syarat dan ketentuan rekrutmen yang diterapkan Perguruan Tinggi terkait.
Nanang Yunus Kaharuddin selaku Subkoordinator Sarana dan Prasarana Subdit Pendidikan Pesantren menyampaikan bahwa 34 Pengelola PBSB perguruan tinggi mitra diundang untuk mendiskusikan dan mengkoordinasikan terkait persiapan Program Beasiswa Santri Berprestasi.
“Keberlanjutan Program PBSB ini tentu perlu dipersiapkan dengan matang dan dikoordinasikan dengan baik, harapannya terjalin kesepakatan dan kerjasama yang semakin solid dalam mematangkan kesiapan Program Beasiswa Santri Berprestasi yang sudah ditunggu oleh para santri diseluruh Indonesia,” jelas Nanang Yunus saat menyampaikan laporan acara di Bogor (1/3).
Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren, Basnang Said, menyampaikan Program Beasiswa Santri Berprestasi atau yang lebih dikenal dengan PBSB merupakan afirmasi yang diberikan oleh negara bagi para santri untuk melanjutkan jenjang belajar ketingkat perguruan tinggi baik strata satu maupun strata dua.
“Melalui amanat UU No. 18 Tahun 2019 salah satu fungsi Pesantren adalah fungsi pendidikan, maka hadirnya beasiswa PBSB menjadi salah satu jalan bagi santri untuk melanjutkan Pendidikan kejenjang perguruan tinggi. Kesempatan ini terbuka untuk seluruh santri di Indonesia,” jelas Basnang Said.
Dikatakan Basnang Said, Pesantren sejatinya adalah lembaga pendidikan tertua sekaligus model pendidikan 'genuine' yang dimiliki bangsa Indonesia. Pesantren juga senantiasa hadir dalam setiap babakan sejarah bangsa, baik sebelum era kemerdekaan maupun dimasa awal Kemerdekaan hingga saat ini.
"Dimasa awal kemerdekaan, Pesantren menjelma menjadi satu kekuatan dalam melakukan perlawanan terhadap kolonialisme. Bahkan jauh sebelum belanda masuk ke Nusantara, pesantren telah berdiri dan menjadi pusat transmisi ilmu serta bersama-sama masyarakat membangun basis bagi kebudayaan dan peradaban bangsa Indonesia," terang Basnang Said.
Oleh karena itu, lanjut Basnang Said, melalui PBSB Negara mendorong distribusi santri untuk mengisi ruang-ruang strategis yang lebih luas, sehingga peran dan kontribusi kalangan pesantren semakin dirasakan dalam membangun bangsa dan negara bersama-sama komponen bangsa lainnya.
"Kami juga berharap perguruan tinggi mitra akan memberikan bimbingan yang maksimal bagi para santri dalam menjalankan studinya. Sehingga para santri PBSB yang nantinya belajar baik dibidang studi Keagamaan, MIPA, Sosial Humaniora, maupun Sains dan Teknologi dapat mencapai hasil yang memuaskan," tutur Basnang Said.
Bagikan: