Makassar (Pendis) - Sulawesi Selatan menjadi provinsi ke-2 tempat pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pembelajaran PAI pada Sekolah Dasar Tahun 2017. Direktorat PAI mengundang 60 peserta Guru PAI tingkat SD se-Provinsi Sulawesi Selatan di Makassar, 3 s/d. 5 Mei 2017. Berkenan membuka acara, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Drs. H. Abdul Wahid Thahir, MA, Rabu 3 Mei 2017. Dalam sambutannya, Kakanwil menegaskan bahwa peran kurikulum terlepas dari sisi politik maupun ideologi memiliki peran penting sebagai pengarah pendidikan dalam rangka memenuhi tuntutan dan tantangan zaman. Kurikulum 2013 (K13) yang sudah berlangsung 4 tahun ini merupakan kurikulum yang lengkap karena mengandung muatan kognitif, afektif dan psikomotorik. Khusus bagi Pendidikan Agama Islam (PAI), K13 membantu terdorongnya sikap-sikap positif pada GPAI untuk menegakkan Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam (Islam Rahmatan lil Alamin).
Thahir juga mengingatkan kembali tentang visi K13 dalam kaitannya PAI ke depan yakni membangun generasi Islam yang cerdas, terampil dan berdaya saing. Untuk itu para GPAI harus memiliki wawasan yang luas dan senantiasa berkembang khususnya wawasan yang terkait persoalan fiqih kepada peserta didik. Jangan sampai hanya karena memahami satu mazhab tertentu, ia cenderung menyalahkan mazhab lain yang berbeda, kemudian yang muncul justru sikap saling menyalahkan. Di Sulawesi Selatan sendiri, ada gerakan religius yang sedang digiatkan oleh gubernur baik di tengah masyarakat maupun sekolah-sekolah dengan nama GSMS atau Gerakan Sulawesi Selatan Mengaji dan Shalawat
Bimtek K13 sebagai wujud pengembangan pembelajaran PAI di kelas ini diisi oleh Instruktur Internasional (IIN) dan Instruktur Nasional (IN) yang cukup berpengalaman terkait dalam pengembangan metode Active Learning, pengembangan penilaian kurikulum PAI, penguatan pendidikan karakter dan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berbasis saintifik. (wikan/dod; dok foto: yoni haris)
Bagikan: