Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama RI terus berupaya melahirkan Guru Besar (Profesor) di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam. Hal ini dilakukan dalam rangka penguatan kajian akademik keislaman dan memberikan sumbangsih pemikiran atas persoalan sosial kemasyarakatan dan kebangsaan.
Pada tahun 2018, melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama memberikan program bantuan akselerasi Guru Besar kepada dosen PTKI yang memenuhi syarat dan ketentuan. Program ini diberikan dalam skema shortcourse penguatan Jurnal Internasional Bereputasi (intensive training) luar negeri bekerjasama dengan Lembaga Pusat Pemajuan Kompetensi Bahasa (CALC) Universiti Putra Malaysia.
Direktur PTKI Kementerian Agama, Prof. Dr. Arskal Salim GP mengatakan bahwa ada 4 (empat) capaian kenapa kemudian program akselerasi Guru Besar ini dilaksanakan.
"Pertama, Memperkenalkan dosen terkait dengan jurnal internasional bereputasi dan teknik submit-nya. Kedua, Mendorong dosen untuk aktif menulis karya ilmiah (artikel) di jurnal internasional "bereputasi". Ketiga, Meningkatkan kompetensi menulis karya ilmiah (artikel) dosen yang layak dan sesuai dengan ketentuan jurnal internasional "bereputasi". Keempat, Menghasilkan karya ilmiah terindeks kedalam Jurnal Internasional Bereputasi," ungkap Arskal.
Kasubdit Ketenagaan, Dr. Syafi`i menjelaskan lebih lanjut bahwa program ini diikuti oleh para dosen perwakilan dari UIN dan IAIN dengan seleksi yang ketat.
"Dalam prosesnya terdapat 40 pendaftar yang mengikuti seleksi administrasi dan akademik, namun yang lolos memenuhi syarat berjumlah 22 orang. Pelaksanaan shortcourse ini dilaksanakan selama lebih kurang dua minggu, yaitu pada 22 September sampai 5 Oktober 2018," terangnya.
Leading Sector program ini, Mustakim menambahkan bahwa progress dari program ini cukup baik dan menggembirakan.
"Sampai saat ini telah mengalami kemajuan yang signifikan dimana seluruh artikel dari program ini telah didaftarkan pada jurnal internaisonal bereputasi. Diharapkan semua artikel dari 22 peserta pada tahun 2019 ini sudah terindeks (submit) ke dalam jurnal internasional bereputasi sesuai target karena ini merupkan salah satu syarat utama dan fundamental untuk mendapatkan gelar Guru Besar. Terdapat beberapa tahapan progress yaitu, 1 artikel sudah di submit pada bulan februari 2019, 8 artikel (submit) pada bulan maret, 8 artikel selanjutnya pada bulan Juni dan 5 artikel di bulan September," paparnya. (ogie/dod)
Bagikan: