Jambi (Pendis) - Mahasiswa harus memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi kehidupan. Untuk itu tidak hanya berbekal semangat tetapi harus mempunyai landasan dan prinsip yang kokoh. Disampikan Hadri Hasan Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi, saat membuka kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pada Sabtu (17/8).
Hadri Hasan menekankan agar mahasiswa terus belajar dan belajar agar tahu dengan benar bahwa masyarakat kita sangat plural. "Hakikatnya kita adalah saling melengkapi antar berbagai silang pengetahuan dan budaya. Kita belajar tata krama ala Jawa pada saat yang sama kita belajar berwirausaha ala orang padang dan seterusnya," terang Hasan.
Doktor Islamic Studies UIN Jakarta ini mengajak kepada seluruh mahasiswa baru agar menjadikan kampus UIN Jambi tidak hanya tempat belajar secara formal, tetapi menjadi pusat moderasi beragama. "Kita perlu waspada karena akhir-akhir ini kita menghadapi kelompok atau paham radikal dan intoleran yang membahayakan bangsa ini," katanya.
Ruchman Basori Kasubdit Sarana, Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI mengatakan mahasiswa jangan menjadi intelektual di menara gading, tetapi harus memahamai dengan benar setiap persoalan diakar rumput (grass roote).
Untuk itu lanjut Ruchman mahasiswa perlu membekali diri dengan seperangkat ilmu pengetahuan, pisau bedah analisis dan juga menjadi aktivis mahasiswa, "dengan menjadi aktivis mahasiswa akan menjadikan anda belajar leadership, luas pandang dan belajar critical thinking," kata Mantan Ketua Senat Mahasiswa UIN Waliosngo.
Kepada mahasiswa baru, Aktivis Mahasiswa 98 ini berpesan agar bisa mendayagunakan potensi diri dan bekerjasama serta berkolaborasi dengan siapapun. "Saat ini eranya kolaborasi, bukan eranya bekerja dan sukses sendiri-sendiri tetap kesuksesan adalah jika kita mampu berkolaborasi antar berbagai kekuatan," tandas Ruchman.
Fadilah Husain Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama melaporkan bahwa peserta PBAK berjumlah 2.850 orang dari thotal mahasiswa yang diterima 3.170 orang. Ada 30 orang mahasiswa asing akan mengikuti PBAK pada waktu mendatang.
Fadilah berharap PBAK Tahun Akademik 2019/2020 menjadi pengalaman penting yang bermakna bagi mahasiswa baru, tidak saja persoalan akademik tetapi juga persoalan kemahasiswaan yang dibutuhkan nantinya. "Pendekatan yang kami gunakan edukatif, rekreatif dan menghibur dan anti kekerasan," katanya.
Pembukaan berlangsung dengan meriah dengan parade sholawat, tari penyambutan dan dinyanyikannya lagu Ya lal Wathon ciptaan KH. Abdul Wahab Chasbullah Pahlawan Nasional sebagai penyemangat dan penggugah nasionalisme.
Nampak Hadir dalam pembukaan PBAK, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Akademik Prof. H. Suaidi Asyari, M.A., Ph.D, Kepala Biro AUAK Dr. H. Mahbub Daryanto, M.Pd, Wakil Dekan Adab dan Humaniora Raudloh, segenap pimpinan perguruan tinggi, Ketua DEMA, Pimpinan Ormawa dan civitas akademika lainnya. (RB/SOLLA)
Bagikan: