Malang (Pendis) - Sistem infak konvensional yang selama ini dikenal di masjid dan musholla dengan kotak amal dan atau dengan uang cash ke tak`mir masjid, ternyata dinilai harus dipermudah dengan sistem aplikasi agar para dermawan semakin mudah mendonasikan uangnya untuk rumah Allah. "Donasi dengan sistem Quick Response (QR) ke depan akan diterapkan ke masjid dan musholla. Kaum milenial ternyata tertarik dengan sistem ini," kata Muhammad Al Faridho Awwal, peraih medali emas untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah Bidang Sosial PIONIR IX 2019 mewakili UIN Sunan Kalijaga, Kamis (18/07).
Dalam gelaran PIONIR IX 2019 di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, mahasiswa semester VI ini menyatakan bahwa walaupun karya tulisnya dinyatakan menang oleh dewan juri, namun atas saran mereka harus ada penelitian lanjutan untuk memperkuat sistem tersebut sebelum digunakan oleh pihak yang berkepentingan baik institusi pemerintah maupun para vendor. "Dalam waktu dekat, karya tulis ini nantinya akan saya kolaborasikan penelitian lanjutannya dengan para dosen atau peneliti senior untuk diterbitkan jurnal yang terindeks scopus," kata bujang kelahiran Kotabaru-Kalimantan Selatan, 22 tahun lalu.
Bakat menulis dan meneliti Al-Faridho ternyata diasah sejak berada di sekolah menengah atas, kemudian setelah masuk di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Sunan Kalijaga tahun 2016, ia bergabung di Forum Studi Ekonomi dan Bisnis Islam (ForSEBI). "Walaupun waktuI di SMA saya mengambil jurusan IPA namun ketertarikan terhadap ekonomi dan keuangan Islam sangat kuat," ungkap Al Faridho yang aktif juga di Jam`iyyah Huffadz wal Mufakkir Islamiyah (JHMI) UIN Sunan Kalijaga bahkan dipercaya sebagai wakil ketua.
Ketika menyabet emas di event PIONIR IX ini, ternyata berbagai prestasi lebih dahulu diraihnya di berbagai event yang sifatnya akademik-intelektual. Ia pernah menyabet juara I pada Islamic Economic Olympiad (SEO) di Universitas Airlangga; juara II di Olimpiade Nasional Ekonomi Islam di Universitas Negeri Surabaya; dan Temu Ilmiah Regional FOSSEI di Universitas Negeri Yogyakarta, dan banyak lagi sabetan-sabetan juaranya di kancah nasional.
Selain spesialis sebagai juara untuk penelitian, Al Faridho yang bercita-cita menjadi dosen dan melanjutkan pendidikannya sampai S3 ini, ia aktif menulis di berbagai jurnal online maupun offline. "Tulisan saya di Jurnal terbitan IAIN Palangkaraya diterbitkan dengan judul Sharia Econimic Edugame dan di sharianews.com bertitel "Perlukan Labelisasi Syari`ah pada bank Syariah?," kata Al Faridho yang pernah menjadi anggota Tim Delegasi Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Kementerian Koordinator Kemaritiman.
Lomba Karya Tulis Illmiah Bidang Sosial ini, diikuti sebanya 36 peserta pada babak penyisihannya. Kemudian diambil 10 peserta untuk mempresentasikan papernya dalam babak final. Akhirnya ada 6 peserta yang dinyatakan menang. Medali Emas diraih Muhammad Al Faridho Awwal (UIN Sunan Kalijaga) nilai 82,67. Medali Perak oleh Novia Elga Rizkia (UIN Sunan Ampel) nilai 82,33, dan medali Perunggu disabet Nur Hamidah (UIN Sunan Gunung Djati) nilai 79,33. Sedangkan Juara Harapan I : Raudahatun Nasikhah (IAIN Kediri) 78,67, Harapan II : Haslinda (IAIN Bone) 77,67, dan Harapan III : Munawwaroh (IAIN Palangkaraya) dengan nilai 77,33. (maspipo/dod)
Bagikan: