Semarang (Pendis) - Menghadapi masalah-masalah kebangsaan yang sangat komplek, kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) hendaknya mampu meningkatkan peran dan fungsinya sebagai laboratorium kepemimpinan yang efektif bagi mahasiswa.
Hal itu dikatakan Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, saat menjadi narasumber pada kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tingkat Dasar Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo Semarang, Sabtu (27/04) di Semarang, Jawa Tengah.
"Kemampuan mempengaruhi orang lain untuk berperan memberi solusi atas persoalan-persoalan bangsa (problem solving) sangat penting dimiliki oleh mahasiswa saat ini," tandas Ruchman.
Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo periode 1998-1999 ini menambahkan mahasiswa harus mengasah kemampan leadership agar mampu menggerakan mahasiswa lainnya menjadi garda terdepan desiminasi moderasi beragama dan melawan berita hoax.
Aktivis mahasiswa `98 ini prihatin dengan kurang efektifnya model kepemimpinan mahasiswa saat ini yang cenderung diam menghadapi kelompok yang kerap menyebarkan ujaran kebencian, berita bohong dan membahayakan integritas bangsa.
Di hadapan 30 peserta Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Tigkat Dasar, Ruchman meminta agar mahasiswa jangan egois hanya berorienasi kuliah. "Bangsa ini banyak berharap kepada mahasiswa untuk menjadi kekuatan penggerak pembangunan bukan hanya intelektual yang di menara gading," katanya.
Abdul Wahib Wakil Dekan III Fakultas Psikologi dan Kesehatan UIN Walisongo mengatakan kegiatan pelatihan kepemimpinan dimaksudkan agar para aktivis organisasi intra kampus meningkat pengetahuan dan ketrampilan leadershipnya sebagai bekal kehidupan mereka di masa yang akan datang.
Wahib berharap melalui momen pelatihan ini akan lahir para aktivis yang mempunyai kepdulian pada sesama dan dijadikan momentum untuk menempa diri agar siap memimpin orang lain.
Kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Mahaasiswa Dasar dilaksanakan pada tanggal 27 s/d 28 April 2019. Sejumlah narasumber yang ahli di bidangnya didatangkan untuk mengantarkan mahasiswa tentang manajemen dan kepemimpinan, tantangan gerakan mahasiswa, komunikasi efektif, membangun jejaring kerjasama dan hal lain terkait kepemimpinan. (RB/dod)
Bagikan: