Belitung (Pendis) - Mahasiswa menjadi elemen penting dan strategis bagi pengembangan perguruan tinggi, di samping aspek akademik dan penelitian. Dibutuhkan komitmen kuat semua pihak agar mahasiswa berkontribusi signifikan bagi pengembangan PTKIN.
Pernyataan itu disampaikan Safriansyah Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat PTKI Diten Pendidikan Islam pada Focus Group Discussion (FGD) Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia, (29/04) di Belitung.
"Saat ini arah pengembangan pendidikan Islam diorientasikan pada mutu setelah pada Renstra Ditjen Pendidikan Islam 2015-2019 menekankan pada perluasan akses dan tata kelola," lanjut Safri.
Alumni UIN Sunan Kalijaga ini berharap agar mahasiswa PTKIN diberikan afirmasi agar mereka berkembang dengan baik untuk menyambut tantangan revolusi industri 4.0 dan persaingan global.
Zayadi Rektor IAIN Syaih Abdurrahman Siddiq Bangka Belitung mengatakan kami bertekad menjadikan mahasiswa sebagai pilar peningkatan mutu apalagi setelah bertransformasi dari STAIN menjadi IAIN pada 7 April 2018 lalu.
Zayadi berharap FGD Kemahasiswaan yang diselenggarakan di Belitung menghasilkan desain program pengembangan kemahasiswaan yang dibutuhkan mahasiswa dan kelembagaan PTKIN. "Ormawa menjadi penting untuk diberdayakan bersamaan dengan membangun kesepahaman dan kebersamaan mahasiswa mengembangkan kampus," kata Zayadi.
Zayadi juga menyinggung munculnya aksi-aksi mahasiswa yang kadang mengabaikan etika. "Pendidikan politik agar mahasiswa menjadi sadar akan hak dan kewajibannya menjai penting sehingga mereka paham dalam menyuarakkan aspirasinya".
Waryono Ketua Forum Wakil Rektor III PTKIN se-Indonesia menyampaikan pentingnya tracer study untuk melihat sejauh mana alumni PTKIN berkiprah dalam kehidupan di masyarakat. "Melalui tracer study kita bisa memetakan sumber daya alumni dan sejauhmana mereka terserap di dunia kerja," katanya.
Sementara itu Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan menekankan pentingnya memberikan ruang yang luas kepada mahasiswa PTKI untuk menyalurkan gagasan, aspirasi dan mengembangkan bakat, minat dan keahliannya.
"Tugas kita adalah mendampingi dan memfasilitasi agar mereka tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter dan unggul," kata Ruchman.
FGD Kemahasiswaan dihadiri oleh 58 Wakil Rektor/Wakil Ketua PTKIN se-Indonesia. Nampak hadir dari IAIN SAS Babel yaitu Rektor Zayadi, Wakil Rektor I, Wakil Rektor II Hatamar Rasyid, Wakil Rektor III Janawi dan sejumlah pejabat lainnya.
Selain pembahasan optimalisasi program-program strategis, FGD Kemahasiswaan juga membahas persiapan Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) IX 2019 di UIN Maliki Malang, even-even kemahasiswaan regional PTKIN, penguatan regulasi kemahasiswaan seperti Beasiswa Bidikmisi, Ma`had Al`jamiah, Tracer Study, Studi Mobility Program dan Pedoman Kerjasama. (RB/dod)
Bagikan: