Jakarta—Aditya Davin Pradana, mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta berhasil meraih predikat tiga besar ide terbaik Program Bangkit 2021 Google Indonesia.
Program Bangkit 21 adalah program pembelajaran online sebagai implementasi Kampus Merdeka dari Google. 2.250 peserta mengikuti program pembelajaran Kampus Merdeka dengan menyelesaikan kurikulum yang ketat pada pembelajaran machine learning, cloud computing dan android mobile development.
Peserta yang lulus program Bangkit 2021 ini merupakan lulusan pertama Kampus Merdeka telah menyelesaikan kurikulum pembelajaran machine learning, cloud computing dan android mobile development. Dari 2.250 peserta yang lulus, terpilih 15 kelompok dengan ide terbaik yang akan mendapatkan pendanaan dari Google masing-masing sebesar US$ 5.000 untuk menyelesaikan proyek akhir mereka.
Aditya Davin Pradana tergabung di tim yang dinamakan Aivative, membuat aplikasi “Buangin: Disiplin buang sampah dengan bantuan aplikasi”. Berhasil menempati prestasi tiga besar bersama rekan-rekannya; Leonardo Kriswanto Saputra, Radya Amirur Rahman, dan Eva Agustine dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Yosia Agustadewa dan Arzalia Khairunnisa Yasmine dari Universitas Udayana.
Kepada media, Aditya Davin Pradana menjelaskan, App ini dirancang untuk mengatasi problem penumpukan sampah di sekitar kita, yang disebabkan oleh ketidakpastian dari petugas pengangkut sampah.
Menurut Aditya, proyek ini menerapkan konsep smart city di bidang lingkungan hidup yang dapat membantu pemerintah dalam mewujudkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2021-2024.
Aditya menerangkan, memadukan machine learning, cloud computing, dan android mobile development untuk membuat dua aplikasi dan satu produk IoT: Buangin Wastecare: aplikasi yang diperuntukkan bagi pengguna. Dengan memanfaatkan machine learning, aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pilahin yang memiliki kemampuan image classification untuk membantu pengguna mengkategorikan sampah ke tiga kategori, yaitu organik, anorganik, dan beracun dengan akurasi 96% deep AI learning model.
Sementara Buangin Garbo: aplikasi yang diperuntukkan bagi petugas TPS. Smartbin: tempat sampah pintar yang dilengkapi dengan sensor ultrasonik yang dapat mengirimkan pembaruan status ke aplikasi Garbo sehingga memudahkan petugas TP mengetahui lokasi Smartbin terdekat yang harus segera diangkut, kata Aditya.
“Selama mengikuti program Bangkit, saya mendapatkan banyak manfaat, koneksi, pengetahuan baru, dan pengalaman mengembangkan project. Melalui Bangkit saya lebih terbuka untuk mengembangkan minat dan bakat saya di bidang machine learning,” imbuh Aditya.
Peraih tiga besar ke dua adalah Aplikasi Bacara: Jembatan komunikasi pembelajaran bahasa isyarat. Tim terdiri dari Institut Teknologi Harapan Bangsa, Universitas Indonesia, Universitas Esa Unggul dan Telkom University. Tiga besar ke tiga adalah Aplikasi Kaki Keenam: Platform untuk membeli jajanan kaki lima. Tim terdiri dari UIN Jakarta, ITB, dan Universitas Mataram.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Prof. Ir. Nizam, Ph.D memberikan apresiasi atas pemenang tiga besar terbaik dari 15 ide terbaik Bangkit 2021. “Ini merupakan kreativitas dan inovasi yang luar biasa bagi sesame sebagai proyek sociopreneurship, untuk kemaslahatan”, katanya.
Nizam mengatakan sebagai seorang pendidik saya sangat bangga dan kita tidak perlu ragu Indonesia akan jaya dengan generasi muda yang berpikir untuk masyarakat, kemajuan, lingkungan dan penyandang disabilitas.(Weni/Ihza)
Bagikan: