Paris (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama RI melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) menyelenggarakan Program Matchmaking of Collaborative Research bersama Le Studium Perancis, tanggal 29 April hingga 4 Mei 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 7 (tujuh) peneliti dari PTKIN itu merupakan kegiatan terobosan untuk meningkatkan kualitas riset di bidang sosial humaniora dan natural-sains serta jejaring riset di sejumlah negara.
Pada rangkaian kegiatan tersebut, para peserta dibawa ke sejumlah pusat riset di negara Paris, di antaranya ke INSA (Institut National Des Sciences Appliquees) di Bourges. Dalam paparan yang disampaikan Frederic Kratz, Directeur de la Recherche at de la Volarisation, pihaknya merasa terhormat menerima peneliti dari PTKIN, dan memberikan kesempatan untuk melakukan riset kolaborasi, terutama di bidang sains. INSA telah menjaring dengan sejumlah peneliti dari berbagai negara, baik Eropa, Asia maupun Amerika. Temuan-temuan di bidang informasi teknologi, microrobotik untuk medis, dan lain-lain telah menjadi handalan INSA.
Selain ke INSA, para peserta juga melakukan penjajagan riset dengan Universite Francais Rabelais Tours. Peserta diterima oleh pimpinan kampus setempat. Dalam kesempatan itu, disampaikan bahwa pihaknya membuka peluang untuk menjalin kerjasama dengan peneliti Indonesia. Di antara temuan yang dihasilkan oleh kampus ini adalah domain aplikasi Paradiit yang mendapatkan award dari google. Aplikasi ini sebagai alat interactive transcription for digital humanities yang berfungsi dalam banyak hal, di antaranya digital humanities dan health and disability. Pada aspek digital humanities, aplikasi Paradiit ini mampu untuk mentranskrip berbagai manuskrip dan pernaskahan ke dalam berbagai formula. Selain itu aplikasi ini juga untuk melakukan penelaahan kesehatan dan kondisi psikologi seseorang secara digital.
Di antara tawaran tindak lanjut dari kunjungan ini baik INSA maupun Universite Francais Rabelais Tours adalah exchange programme buat peneliti PTKIN yang tertarik dengan sejumlah keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh masing-masing kampus.
Arskal Salim, Direktur PTKI, yang mengikuti kegiatan ini mendorong agar kampus PTKIN yang memiliki Fakultas Sains-Teknologi dan Fakultas Kedokteran dapat melakukan kerjasama dan penyelenggaraan sejumlah program konkret yang handal guna meningkatkan kualitas pemanfaatn riset yang ada.
Dalam kegiatan Matchmaking itu, Kepala Subdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Suwendi, menyatakan anggaran dana riset di antaranya digunakan untuk memfasilitasi sejumlah terobosan riset kolaboratif dengan sejumlah peneliti di luar negeri. "Kita sangat berharap temuan-temuan inovatif dapat dihasilkan oleh dosen PTKI, lebih-lebih melalui kolaborasi dengan peneliti di luar negeri," ungkap Suwendi. (S-1/dod)
Bagikan: