Bengkulu (Pendis) - Rektor Institur Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu Sirojuddin, meminta kepada mahasiswa khususnya mahasiswa baru untuk menjadi generasi penebar ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
"Munculnya paham radikal dan intoleransi harus menjadi keprihatinan bersama dan anda bertanggungjawab menjadi bagian penting untuk mengkounter mereka," kata Sirojuddin saat memberikan sambutan pada pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) IAIN Bengkulu tahun Akademik 2019/2020, Rabu (28/8).
Selain itu, Sirojudin juga meminta mahasiswa baru menjadi orang-orang yang kritis, tetapi harus mempunyai konsep sehingga berguna untuk masyarakat. "Sampaikanlah kritik dengan tangungjawab dan akademis, tetapi dengan santun dan mengedepankan akhlakul kaimah," katanya.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Ruchman Basori, mengatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok elit intelektual yang telah berperan penting dalam setiap perubahan sosial politik di negeri ini.
"Munculnya kebangkitan nasional 1908, supah pemuda 1928, kemerdekaan 1945, fakta angkatan 1966 hingga perjuangan reformasi 1998, tidak lepas dari peran mahasiswa," ujar Ruchman.
Ruchman meminta agar potensi yang dimiliki mahasiswa dikembangkan betul di kampus sehingga kelak menjadi sosok sarjana yang dinanti kehadirannya oleh masyarakat. "Menjadi profesional saja tidaklah cukup tetapi harus diimbangi dengan kepedulian sosial dan itu nanti akan dilatih dalam pelbagai organisasi kemahasiswaan di PTKI ini," kata Mantan Ketua I Senat Mahasiswa IAIN Walisongo.
Ruchman yang didaulat menyampaikan orasi Penguatan Moderasi Beragama dan Wawasan Kebangsaan berpesan kepada mahasiswa untuk waspada terhadap kelompok radikal dan intoleran yang bisa muncul dalam kehidupan kita termasuk dalam jagad media sosial kita.
Karenanya Ruchman meminta mahasiswa untuk berada di garda terdepan moderasi beragama di Indonesia. "Anda semua harus belajar Islam pada sumber-sumber keagamaan yang otoritatif, menjadi warga media sosial yang sehat, mengcounter kelompok-kelompok yang intoleran dan cara-cara kekerasan," ujar kandidat doktor Universitas Negeri Semarang.
Kegiatan PBAK IAIN Bengkulu berlangsung tanggal 28-30 Agustus 2019 diikuti oleh 2.223 orang dua diantaranya mahasiswa asing dari India. Rektor membuka kegiatan secara resmi ditandai dengan pemukulan 4 bedug yang ditabuh secara bersama-sama oleh Rektor, Wakil Rektor III, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan dan Wira Sugiarto Wakil Ketua III STAIN Bengkalis yang kebetulan hadir. Turut hadir, Wakil Rektor I Zulkarnaian Dali, Wakil Rektor II Moh. Dahlan, Direktur Pascasarjana Rokhimin, Para Dekan, Ketua Lembaga, Ketua SEMA, DEMA dan Pimpinan Ormawa lainnya serta segenap sivitas akademika. (RB)
Bagikan: