Malang (Pendis) - Pekan Ilmiah Olahraga Seni dan Riset (PIONIR) merupakan jalan masuk untuk memperkuat pembinaan dan pengembangan mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI). Demikian dikatakan Abdul Haris Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Minggu (23/06).
Lebih lanjut Abdul Haris mengatakan ada banyak nilai yang bisa dikembangkan dalam even PIONIR, diantaranya sportifitas dalam bertanding, kreativitas dan nilai keindahan dalam seni dan spiritualitas dalam perlombaan. "Lomba hadrah merupakan seni sufistik untuk menghadirkan Allah dalam kehidupan kita, tidak semata-mata seni biasa," tandas Haris.
Di hadapan para Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia, Abdul Harus memberikan apresiasi bahwa posisi dan peran Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan adalah intinya inti (core of the core) dalam memberikan pelayanan dan pembinaan mahasiswa.
"Tugas bapak dan ibu sangat mulia untuk menyiapkan generasi ulul albab dan para alumni yang siap pakai di masa yang akan datang," harap Haris.
Terkait dengan PIONIR, alumni UIN Malang ini bertekad UIN Malang menjadi tuan rumah yang baik, dapat melayani seluruh kafilah sehingga dapat berlomba dan bertanding dengan nyaman. "Saya memberikan apresiasi kepada 58 Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama PTKIN se-Indonesia, atas komitmennya mensukseskan persiapan PIONIR IX 2019," lanjut Haris.
Panitia Pelaksana UIN Malang telah mempersiapkan berbagai venue perlombaan dan pertandingan, akomodasi dan konsumsi peserta tempat acara pembukaan yang akan didesain semenarik mungkin. Isroqunnajah Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni UIN Malang mengatakan, "Insya Allah Bapak Menteri Agama telah siap hadir untuk membuka kegiatan PIONIR IX 2019".
Pertemuan Wakil Rektor/Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yang diselenggarakan 23-25 Juni 2019, selain membahas persiapan akhir PIONIR juga merancang kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun Akademik 2019/2020.
Ruchman Basori Kasi Kemahasiswaan Diktis Ditjen Pendidikan Islam mengatakan PBAK menjadi momen terbaik untuk memberikan kesan mendalam kepada mahasiswa baru dan juga mengenalkan tradisi akademik dan kemahasiswaan PTKIN. "PBAK harus mengusung tema-tema moderasi beragama dan tantangan Revolusi Industri 4.0 dan millennial," ujar Ruchman.
"PIONIR IX 2019 menjadi cara kita menguatkan solidaritas mahasiswa PTKIN dan unjuk prestasi dan karya dalam memperkuat olah pikir, olah rasa, olah hati dan olah raga," kata mantan Ketua I SEMA IAIN Walisongo ini. (RB/dod)
Bagikan: