Jakarta (Pendis) - Jumlah calon peserta Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2022 membludak, terbanyak sejak lima tahun terakhir.
Berdasarkan laporan Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendidikan Islam (Pendis), Suyitno bahwa jumlah peserta yang ikut mendaftar per 27 Juni 2022 sebanyak 1640 calon peserta kategori open panel dan 322 calon peserta selected panel ditutup hari ini.
"Capaian ini belum pernah terjadi sejak lima tahun terakhir ini. Hal ini menunjukkan antusiasme yang tinggi dari calon peserta" ungkap Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama PTKI, Adib Abdussomad, Senin (27/6/2022).
Pada 2017, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 534, 2018 sebanyak 634, Tahun 2019 ada sebanyak 729, sedangkan pada tahun 2021 hanya 392 peserta yang mendaftar, penurunan ini dikarenakan pandemi Covid-19.
Suyitno menerangkan, AICIS sendiri akan berlangsung pada 4-8 Oktober mendatang di Pulau Dewata yang turut menghadirkan para pakar dan akademisi Islam dunia ini pada tahun 2022 akan mengundang Grand Syaikh Al Azhar Ahmed At Tayeb dan Paus Fransiscus sebagai keynote speaker. Undangan terhadap Paus bahkan telah disampaikan langsung oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas pada tanggal 9 Juni 2022 yang lalu di Vatikan. Kehadiran kedua tokoh tersebut dalam proses konfirmasi hingga hari ini.
Sebelum acara di Denpasar, akan dilakukan warming up AICIS di Mataram dengan educational exposes, berbagai prestasi PTKI serta kegiatan akademik lainya. Dipiliahnya mataram disamping sebagai mitra karena merupakan tuan rumah AICIS yg unik untuk tahun 2022 serta UIN Mataram dibawah pimpinan Prof. Masnun dianggap telah berpengalaman dan sukses handle AICIS pada tahun sebelumnya.
Tema konferensi kali ini tentang “Future Religion in G20” yang seiring dari ditunjuknya Indonesia sebagai presidensi G20.
Ada tiga isu utama dalam tema AICIS 2022 yang akan dibahas: “Digital Transformation, Knowledge Management, and Social Resilience” dengan beberapa turunan sub tema lainnya. Tema dan isu utama tersebut merespon perkembangan terkini dikursus dan tuntutan kajian keIslaman kontemporer di tingkat nasional dan global saat ini. Diskusi-diskusi di dalamnya diharapkan dapat menempatkan kajian keIslaman di Indonesia dalam diskursus global.
Agenda konferensi akan dipusatkan di Bali dengan berbagai macam kegiatan akademik yang dapat menginspirasi para sarjana Islam dalam melakukan pendekatan kajian keislaman.
Sebanyak 40 penulis paper terbaik akan diundang untuk mempublikasikan artikelnya di jurnal yang terindeks scopus.
Bagikan: