Jakarta (Pendis) - Para pakar keislaman dari berbagai disiplin keilmuan akan hadir di Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) Tahun 2017 di ICE BSD Serpong Tangerang. Intelektual tingkat dunia yang turut hadir itu bukan saja dari universitas ternama saja, tetapi juga dari kalangan pondok pesantren. Salah seorang dari pesantren itu adalah Kyai Husein Muhammad, sering disapa Kang Husein.
Dari berbagai sumber literatur terpercaya, Kang Husein dikenal sebagai Kyai Feminis, yakni ulama yang mengkaji tentang perempuan dengan berperspektif keadilan bagi umat manusia, khususnya perempuan.
Dalam buku masterpiece-nya, Fiqh Perempuan, Kang Husein dikenal dunia. Karena itu pula Kang Husein termasuk tokoh Indonesia yang masuk dalam 500 tokoh tingkat dunia. Dari Indonesia, selain Kang Husein, ada Presiden Jokowi, Habib Lutfi, dan Kyai Said Aqil Siradj.
Kehadiran Kang Husein dalam perhelatan tahunan ilmiah Kementeria Agama, AICIS ini sekaligus meneguhkan bahwa intelektual pesantren juga dapat memberi kontribusi seperti akademisi lainnya.
Kang Husein juga menjadi dosen di Institut Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, selain pengasuh pesantren Darut Tauhid Arjawinangun Cirebon. Pendiri Fahmina Instutur ini pernah menjadi Komisioner Nasional Perempuan (Komnas Perempuan).
Selain dikenal kyai feminis, Kang Husein juga dikenal pejuang dialog antar iman, seperti dilakukan Gus Dur. Berbagai karya buku juga diterbitkan tentang sufisme, dialog antar agama dan kebangsaan.
Sungguh AICIS ke-17 ini menjadi peluang bagi para kyai dan aktifis kemanusiaan seperti Kang Husein ini. Selama ini, feminis hanyalah perempuan. Kang Husein menjadi ikon gerakan perempuan di tingkat internasional. AICIS menjadi salah satu momen penting bagi rekognisi keilmuan para ulama di Indonesia khususnya.
(Penulis: Mahrus eL-Mawa)
Bagikan: