Grobogan Pendis -- Kurikulum Merdeka memberikan sesuatu yang berbeda dalam dunia pendidikan, salah satunya adalah adanya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (PPRA). Profil pelajar Pancasila merupakan gambaran pelajar Indonesia yang merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai dengan nilai- nilai Pancasila dan rahmatan lil ‘alamiin.
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin (P5&PPRA) merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan dilingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila.
Bertepatan dengan perayaan Milad, MAN 1 Grobogan mengadakan Gelar Karya Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin dengan mengusung tema kewirausahaan, Sabtu (03/02/2023)
Alifah Robiyatun, selaku wakil kepala urusan kurikulum menjelaskan bahwa pada tahun pelajaran 2022/2023, MAN 1 Grobogan memang belum menggunakan kurikulum merdeka, namun dalam kurikulum lama menerapkan spirit implementasi kurikulum merdeka (IKM).
"Gelar karya ini merupakan bagian dari persiapan kami untuk menyambut penerapan kurikulum merdeka pada tahun pelajaran 2023/2024 mendatang." terang Alifah.
Alifah juga menerangkan bahwa Gelar Karya yang bertemakan kewirausahaan ini memiliki konsep yang unik karena dalam sistem pembeliannya tidak menggunakan pecahan uang rupiah melainkan seperti uang monopoli yang sudah disediakan panitia.
"Setiap anak iuran sebesar Rp 10.000 untuk mendapatkan pecahan uang monopoli dengan rincian satu lembar 5k, dua lembar 2k, dan satu lembar 1k. Pecahan uang monopoli inilah yang akan digunakan anak-anak untuk transaksi, tanpa menggunakan pecahan uang monopoli tersebut anak-anak tidak dapat melakukan transaksi." tegas Alifah.
Di tempat terpisah, Kepala madrasah aliyah negeri yang terletak di pusat kota purwodadi, Suprapto menyatakan gelar karya ini bertujuan untuk melatih dan menumbuhkan jiwa entrepeneur siswa-siswi MAN 1 Grobogan.
"Harapan dari gelar karya ini adalah anak-anak mampu menciptakan sebuah produk mereka sendiri, kemudian memasarkannya kepada seluruh warga madrasah sehingga mereka dapat mengukur ketrampilan wirausaha mereka masing-masing. Satu lagi, dengan begitu mereka juga akan membentuk mental yang kuat dalam berwirauaha." tegas Suprapto.
Tak lupa, Suprapto juga mengapresiasi suksesnya acara gelar karya P5 dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin ini.
"Respon anak-anak sangat luar biasa, saya lihat tidak ada sisa produk makanan yang mereka jual di stand masing-masing, semuanya habis." beber Suprapto dengan semangat.
Aftina Nuhrija Ulya, wali kelas X MIPA 3 merasa bahwa anak-anak perwaliannya sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan gelar karya ini. Hal itu dikarenakan banyak sekali ide yang disampaikan anak perwaliannya saat koordinasi persiapan gelar karya.
"Anak-anak sangat bersemangat mepersiapkan semua, mulai alat dan bahan yang digunakan untuk menampilkan dan memasarkan hasil karya mereka. Saya hanya mendampingi dan mengarahkan mereka saja." terang pengarang buku Diary Tina ini.
Siswa-siswi yang berada di stand gelar karya terlihat sangat menikmati kesibukan mereka melayani setiap konsumen yang menginginkan produknya meskipun terkadang terlihat sedikit kegugupan yang mereka rasakan karena banyaknya pesanan.
"Seneng banget, bisa jualan di sekolah, alhamdulillah makanan dan minuman yang kami jual habis. Insha Allah nggak rugi deh." ungkap Rahmaseptia (X MIPA 2) dengan wajah berbinar.
Sebagai informasi, kegiatan gelar karya ini diikuti oleh kelas X saja. Jadi yang memiliki stand untuk menjual produk hanya kelas X, namun siswa-siswi kelas XI dan XII bisa berpartisipasi dalam gelar karya ini sebagai konsumen. (Fahmi Ulum)
Bagikan: