30 Persen Lulusan PT Menganggur

30 Persen Lulusan PT Menganggur

JAKARTA (KR) - Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) mendata 30 persen lulusan perguruan tinggi (PT) setiap tahun tidak terserap di dunia kerja. Hal itu besar kemungkinan karena ketidakcocokan antara kualifikasi lulusan dengan lowongan pekerjaan yang tersedia.

Menurut Wakil Mendiknas Fasli Jalal Senin (14/2), pada periode 2009-2010, jumlah lulusan perguruan tinggi, baik swasta maupun negeri yang masih menganggur diperkirakan mencapai 600 ribu. Jumlah tersebut berpotensi naik setiap tahun. Sebab, rata-rata setiap tahun 30 persen dari 200 ribu mahasiswa yang diwisuda tidak terserap di dunia kerja.
Fasli menilai, terus munculnya pengangguran terdidik tersebut, tidak melulu disebabkan mereka tidak mampu secara keilmuan. Faktor lainnya, kualifikasi lulusan perguruan tinggi kesulitan mencari lowongan kerja yang sesuai.
Hasil pemetaan dari Kemendiknas menyebutkan, memang terdapat beberapa jurusan yang sudah bisa dikatakan jenuh. Seperti jurusan manajemen dan hukum. Tingginya angkatan lulusan di dua jurusan tersebut, tidak sebanding dengan peluang kerja yang tersedia. ”Kami memandang memang ada yang tidak match (sesuai),” ucapnya.
Wakil Mendiknas ini juga menyatakan, persoalan terus munculnya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi itu tidak bisa dijawab dengan selembar ijazah. Ia berharap, lingkungan industri bisa terus berkembang, sehingga, bisa menambah banyak kualifikasi-kualifikasi lowongan pekerjaan yang tersedia.
Fasli menjelaskan, hingga sekarang pihaknya masih kesulitan untuk mencari tahu struktur kebutuhan yang ada di dunia kerja. Selanjutnya, struktur tersebut, bisa digunakan acuan perkembangan kurikulum yang ada di perguruan tinggi.
Di tempat terpisah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar ketika mengunjungi bursa kerja di Universitas Indonesia pekan lalu mengatakan, perguruan tinggi harus bertanggung jawab dengan munculnya pengangguran terdidik itu. Muhaimin berharap, hubungan antara perguruan tinggi dengan dunia industri harus lebih kuat.
Muhaimin mengakui, salah satu sebab tingginya pengangguran dari lulusan perguruan tinggi itu adalah kualifikasi dan kompetensi lulusan perguruan tinggi. Melalui kerja sama yang kuat dengan dunia usaha, diharapkan perguruan tinggi bisa mendapatkan masukan kualifikasi lulusan yang dibutuhkan oleh dunia kerja.
Di pihak lain, dunia industri juga diimbau tidak menolak jika diminta untuk menjadi tempat magang para mahasiswa. ”Antara perguruan tinggi dengan dunia industri harus saling mendukung,” jelasnya. (Ati)-g


Tags: