700 Sekolah Siap Lakukan Ujian Nasional Tes Dasar Komputer Rintisan

700 Sekolah Siap Lakukan Ujian Nasional Tes Dasar Komputer Rintisan

Jakarta (Suara Pembaruan)- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik), Kementeriam Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam mengatakan ada peningkatan jumlah sekolah yang ingin melakukan Ujian Nasional tes dasar komputer (Computer Based Test/UN-CBT) 2015.

Awalnya ada 458 sekolah akan melaksanakan UN-CBT dan sekarang data terakhir ada 700 sekolah yang siap melaksanakannya. Kondisi ini membuat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), harus membatasi sekolah yang menyatakan kesiapan menjalani UN.

"Kami malah harus membatasi UN-CBT, jadi 700. Saat ini aplikasi sudah di install ke sekolah masing-masing," katanya, saat dihubungi Suara Pembaruan, Kamis (5/3).

Nizam mengatakan, Jawa Timur merupakan wilayah yang melakukan penambahan UN-CBT khususnya Surabaya dan ada yang berkurang seperti di DKI Jakarta.

"Kendala pada sekolah yang mundur adalah kurangnya fasilitas sedangkan sekolah yang menginginkan melaksanakan UN CBT karena memiliki kelengkapan," lanjutnya.

Nizam menegaskan, UN-CBT bersifat rintisan, tidak akan memaksa sekolah. Hanya sekolah yang bersedia yang melaksanakan UN-CBT.

"Ada kebebasan dari sekolah untuk ikut dan terdaftar menjadi sekolah rintisan UN-CBT. Jika memang sekolah menyatakan ketidaksiapannya, tidak akan ditunjuk sebagai sekolah rintisan," kata Nizam.

Ia menjelaskan ada tim ditugaskan untuk melihat apakah server sekolah dapat digunakan untuk menjalankan aplikasi UN -CBT dengan baik. Tim juga akan meninjau berapa dan bagaimana kesiapan teknisi yang menjadi operator komputer CBT, sehingga sekolah dan masyarakat tidak khawatir pada pelaksanaan UN-CBT rintisan.

Menurut Kepala Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) Ari Santoso, persiapan yang dilakukan pemerintah sangat hati-hati agar tidak menimbulkan efek negatif dimasa mendatang. Ia menambahkan, UN -CBT dipersiapkan matang pada tahap rintisan, dengan berharap ada catatan kesuksesan.

Ari menjelaskan, bentuk persiapan yang telah dilaksanakan berupa, persiapan assesmen aplikasi, finalisasi buku panduan dan petunjuk teknis, verifikasi sekolah, pelatihan proctor dan teknisi di lapangan, risk management, dan help desk yang terkait dengan pelaksanaan UN- CBT, agar dapat dilaksanakan dengan baik.

"Jika semua tahapan kegiatan ini dilaksanakan dengan baik, saya optimis UN-CBT 2015 dapat sukses," ujarnya.


Tags: