Surabaya (Pendis) – Pekan Seni Olah Raga Nasional (PESONA) yang akan diselenggarakan di UIN Sunan Gunung Djati-Bandung tahun 2022 ini diyakini a

Surabaya (Pendis) – Pekan Seni Olah Raga Nasional (PESONA) yang akan diselenggarakan di UIN Sunan Gunung Djati-Bandung tahun 2022 ini diyakini a

Surabaya (Pendis) – Pekan Seni Olah Raga Nasional (Pesona) yang akan diselenggarakan di Universita Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung tahun ini, diyakini akan memperkuat akreditasi kampus dan ini juga salah tujuan dari gelaran Pesona.

“Prestasi mahasiswa baik nasional maupun internasional akan menjadi input peningkatan akreditasi kampus asal mahasiswa tersebut,” kata Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), Suyitno di Surabaya ( 09/03/2022). 

Oleh karena itu lanjut Guru Besar UIN Raden Fatah, peran Wakil Rektor/Ketua kampus UIN/IAIN/STAIN III Bidang Kemahasiswaan  sangat signifikan terhadap kredibilitas kampus. 

“Kreatifitas Wakil Rektor/Ketua Bidang Kemahasiswaan adalah penyumbang pundi-pindi capaian akreditasi,” kata Suyitno di hadapan WR/Waket III se-Indonesia

Namun Suyitno berharap, agar bibit juara baik nasional maupun Interenasional (dunia)  ada yang muncul dari kampus PTKI. “(saat ini-red) di setiap event perlomban, targetnya masih menjadi juara umum dibandimgkan kualitas perlombaan itu. Objektifitas dan sportifitas kurang diperhatikan. Core PTKI adalah mengajarkan character building bukan sekedar memoles mahasiswa menjadi sang juara,” cetus Suyitno pada  Rakor Bidang Kemahasiswaan yang membahas Pesona pada 09-11 Maret 2022

Oleh karena itu, Dir. PTKI menginstruksikan kepada panitia Pesona PTKI 2022 agar dewan juri harus tidak berasal dari tuan rumah, “dewan juri harus dari luar wilayah tuan rumah penyelenggara untuk menjamin sportifitas,” tegas Direktur PTKI.

Menyinggung pelibatan perguruan Tinggi Keagaman Islam Swasta (PTKIS) diajang Pesona, Suyitno juga mengusulkan agar PTKIS dilibatkan karena sama-sama dibawah binaan Kemenrerian Agama.

“Bahkan ada PTKIS yang prestasinya sama dengan kampus negeri dalam bidang jurnal terindeks scopus. Jurnal IAI Ma'arif Nahdlatul Ulama-Metro bisa bersaing dengan UIN Syarif Hidayatullah, UIN Sunan Kalijaga, UIN Sunan Ampel, IAIN Salatiga, IAIN Kudus, UIN Maulana Malik Ibrahim, dan UIN Ar-Raniry, terang Suyitno.

Turut hadir dalam Rapat Koordinasi Bidang Kemahasiswaan ini Rektor UIN Sunan Ampel (Masdar Hilmi), Kepala Biro Administrasi Akademik, Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Ampel (Mamat Salamat Burhanuddin) Kepala Sub Direktorat Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan (M. Sidik Sisdiyanto), PTM Ahli Muda Seksi Kemahasiswaan (Amiruddin Kuba), PTM Ahli Muda Seksi Sarpras PTKIS (Otisia Arinindiyah), Analis Kebijakan Subdit Sarpras PTKIN (Nuryasin) dan segenap Pelakasan pada Sub Direktorat Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan. (Viva/Hikmah)


Tags: # PTKIN