Alumni PBSB Harus Beri Manfaat Untuk Pesantren

Alumni PBSB Harus Beri Manfaat Untuk Pesantren

Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama RI melalaui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Ditjen Pendidikan Islam sejak tahun 2005 telah memberikan kesempatan kepada para santri pondok pesantren mengenyam pendidikan pada perguruan tinggi ternama di Indonesia. Program bergengsi sebagai bentuk afirmasi Kementerian Agama itu dinamakan Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

"Para Alumni PBSB ini harus memberikan manfaat untuk pengembangan pondok pesantren dan masyarakat, karena tiket beasiswa ini adalah berasal dari pesantren". Penegasan ini disampaikan Ainur Rofiq Dawam, Kepala Subdit Pendidikan Pesantren Ditpdpontren Ditjen Pendis, saat memberikan materi pada acara Forum Silaturrahmi dan Seminar Pengabdian dengan mahasiswa CSSMoRA UIN Syarif Hidayatullah, Minggu (09/10).

Karenanya lanjut Ainur Rofiq, kewajiban mengabdi bagi alumni merupakan kewajiban yang tidak bisa ditawar-tawar, setelah peserta PBSB menyelesaikan studi di perguruan tinggi tempat dimana dia menuntut ilmu.

Sebagaimana diketahui, Kementerian Agama RI sejak tahun 2005 telah menjalin mitra dengan sejumlah pergruruan tinggi ternama, untuk memberikan beasiswa kepada para santri. Diantara perguruan tinggi ternama tersebut adalah IPB Bogor, UIN Syahid Jakarta, UGM Jogjakarta, ITS Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya, UNAIR Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, UIN Walisongo Semarang, ITB Bandung, UPI Bandung, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Universitas Indonesia, Universitas Mataram, UIN Gunung Jati Bandung, Universitas Surya, STAINU Jakarta Kelas Internasional dan UIN Alauddin Makassar.

Forum yang didesain dengan Talkshow Pengabdian Pasca Lulus Bagi Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI itu diselenggarakan oleh Community of Santri Schoolar MoRA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bertindak sebagai nara sumber adalah Dr. Ainur Rofiq Dawam, M.Ag, Kasubdit Pendidikan Pesantren dan Ruchman Basori, Kepala Seksi Kemahasiswaan Dikti Islam, Ditjen Pendidikan Islam.

Pada kesempatan itu Ruchman Basori, mantan Kasi Kesantrian Ditpdpontren yang selama 11 tahun menangani PBSB mengatakan, spirit lahirnya PBSB adalah untuk memperluas akses dan meningkatkan mutu lulusan pesantren (santri) untuk melanjutkan pendidikan di PTN Ternama di Indonesia.

Selain itu lanjut Ruchman untuk mengejar ketertinggalan komunitas pesantren pada kemampuan sains dan teknologi. "harapan meningkatkan kapasitas santri pada ilmu pengetahuan dan teknologi tidak semata-mata ilmu agama (tafaqquh fiddin) ditambatkan melalui program beasiswa ini", katanya.

Disinggung menganai pengabdian pasca lulus bagi alumni PBSB, Ruchman Basori menegaskan bahwa mengabdi (khidmah) adalah bagian dari tradisi pesantren, warisan ulama sebagai misi dakwah dan pendidikan; "Santri PBSB harus back to pesantren untuk mengabdi karena itu adalah bentuk komitmen baik secara adminsitratif, teologis, idiologis, dan sosiologis sebagai peserta program", tandasnya.

Ditambahkan, program pengabdian merupakan salah satu indikator keberhasilan PBSB yang sejak awal ditargetkan oleh Kementerian Agama. Bagi Ruchman, mengabdi bukan menghambat karir, justeru sebaliknya mengantarkan karir yang lebih baik karena berhasil melewati masa transisi dari dunia kampus ke masyarakat.

Agar program pengabdian sukses, Ruchman Basori berharap agar alumni PBSB perlu membekali diri, menempa diri tidak saja ilmu yg di dapat di bangku kuliah, tetapi juga kecakapan hidup seperti kepemimpinan, pendidikan keahlian dan pengembangan bakat minat lainnya agar siap pakai di masyarakat.

Dihadapan 200 mahasiswa PBSB, Ainur Rofiq berjanji akan mengoptimalkan seluruh potensi alumni agar bisa dimanfaatkan untuk pengembangan pondok pesantren. "Kita akan mulai pada penataan database alumni dan selanjutnya akan diberikan penyalurannya sesuai dengan keilmuannya masing-masing".

Sementara itu, Anis Sanjaya, Ketua CSS MoRA UIN Syahid Jakarta menyampaikan rasa terimakasih yang mendalam kepada pihak Kementerian Agama RI yang telah memberikan beasiswa ini, sehingga dapat studi di FKIK. "Kesempatan ini akan kami gunakan dengan sebaik-bainya dan setelah selesai studi, kami akan bersedia mengabdikan ilmu pengetahuan dan pengalaman kami di pesantren", katanya.

(@viva_tnu/RB/ra)


Tags: