Anak Indonesia Kurang Bergerak

Anak Indonesia Kurang Bergerak

Humaniora (Media Indonesia) - LEBIH dari separuh anak Indonesia dianggap tidak aktif. Hal tersebut didasari jumlah langkah yang dilakukan anak-anak sehari-hari. Disebutkan, anak laki-laki berjalan kurang dari 15 ribu langkah per hari dan perempuan kurang dari 12 ribu langkah.

Hal tersebut hasil kajian South East Asian Nutrition Survey (Seanuts) bekerja sama dengan Friesland Campina pada 2012. Penelitian itu dilakukan terhadap 2.558 anak berusia 6-12 tahun yang mencakup 25 provinsi di Indonesia.

"Hasil survei itu menemukan kesimpulan bahwa kecenderungan anak saat ini lebih gemar untuk menghabiskan waktu menonton TV atau bermain komputer ketimbang melakukan aktivitas gerak," kata dokter spesialis anak Conny Tanjung di Jakarta, kemarin.

Peneliti dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Heryudarini Harahap menambahkan, hasil survei itu menyebutkan 57,3% anak-anak yang kurang aktif bergerak berasal dari keluarga berpenghasilan tinggi, 57,3%.

Hal tersebut, tambahnya, disebabkan para orangtua dari kelompok itu memiliki kemampuan materi yang cukup baik untuk menyediakan fasilitas televisi, komputer, dan gim di rumah.

Seharusnya, menurut Conny, sejak usia satu tahun hingga remaja, anak-anak harus bergerak aktif guna mengoptimalkan pertumbuhan mereka. Kurangnya aktivitas fisik, menurut dia, membuat anak-anak berisiko mengalami masalah kesehatan di kemudian hari, yakni obesitas, diabetes melitus, hipertensi, osteoporosis, dan penyakit degeneratif lainnya.

"Anak juga membutuhkan tulang yang kuat dalam beraktivitas dan dalam hal ini asupan kalsium dan vitamin D berperan sebagai zat penunjang kekuatan tulang. Pertumbuhan optimal akan dicapai ketika anak bergerak aktif dan terpapar oleh sinar matahari." (Ric/H-1)


Tags: