Andi Nuzul Rektor IAIN Bone: Religiusitas Nilai Utama Bangun Kebhinekaan

Andi Nuzul Rektor IAIN Bone: Religiusitas Nilai Utama Bangun Kebhinekaan

Bone (Pendis) - Negara kita adalah negara kebangsaan yang berdasar religius. Maka religiusitas menjadi nilai utama membangun kebhinekaan. Demikian dikatakan Andi Nuzul Rektor IAIN Bone pada Seminar Nasional Kebangsaan di Kampus IAIN Bone, Kamis (17/01).

"Kemajemukan adalah sunnatullah sebagai anugerah Tuhan yang diberikan kepada kita. Karenanya persatuan dan kesatuan yang kita bangun jangan sampai menafikan kemajemukan," tandas Rektor.

Andi Nuzul menerangkan kemajemukan yang kita miliki sangat beragam dari kemajemukan agama, sosial, budaya, adat istiadat. "Nilai Pancasila sejatinya adalah nilai kebhinekaan, harus di ramu dalam kebersamaan," kata Doktor lulusan UGM ini.

Narasumber lainnya, Ruchman Basori Kepala Seksi Kemahasiswaan Direktorat PTKI Ditjen Pendidikan Islam meminta kepada para mahasiswa untuk belajar mengembangkan nilai-nilai keberagaman (pluralitas).

Ruchman mensinyalir saat ini, ada gejala penyeragaman bahkan pemaksaan paham sesuai dengan tafsir kebenaran diri dan kelompoknya (truth claim) dan menafikan dari yang lain.

Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) IAIN Bone menginisiasi Seminar Nasional Kebangsaan dengan mengambil tema: "Revitalisasi Nilai-Nilai Kebhinekaan dalam Kehidupan Berbangsa". Diikuti oleh kurang lebih 400 orang peserta berasal dari IAIN Bone dan perguruan sekitarnya.

Aktivis Mahasiswa 1998 prihatin akan lunturnya nilai-nilai kebhinekaan yang menjadi penyangga kebangsaan kita. "Radikalisme dan intoleransi menjadi masalah serius. Pada saat yang sama hoax dan ujaran kebencian menjadi budaya yang salah satunya diakibatkan oleh semangat kebersamaan sebagai bangsa yang mulai menurun," katanya.

"Nilai-nilai pluralitas (kebhinekaan) harus direvitalisasi agar menjadi pola sikap dan prilaku utamanya mahasiswa sebagai calon pemimpn bangsa," kata Alumni IAIN Walisongo ini.

Ruchman memaparkan perang melawan radikalisme harus diawali dengan pemahaman yang cukup melalui pelbagai kajian, dilanjutkan dengan proses idiologisasi dan diperkuat dengan aksi nyata. "Pemahaman akan pluralitas menjadi penting untuk mendasari aksi melawan radikalisme dan intoleransi," katanya.

Hadir dalam Seminar Nasional Kebangsaan Aminulloh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Bone, Canwan Ketua DEMA IAIN Bone dan sejumlah civitas akademika dalam dan luar kampus. (RB/dod)


Tags: