Babin Rohis Pendis Adakan Syukuran Khatmil Qur`an

Babin Rohis Pendis Adakan Syukuran Khatmil Qur`an

Jakarta (Pendis) - Badan Pembinaan Rohani Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Babin Rohis Pendis) mengadakan syukuran atas terselenggaranya 5 (lima) kali khatam al-Qur`an. Acara yang diadakan pada hari Jumat (13/01/2016) di Mushalla At-Tarbiyah Ditjen Pendis Kementerian Agama lantai 6 dihadiri oleh para pembaca yang merupakan ASN (Aparatur Sipil Negara) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. Tradisi tadarus yang dikomandani oleh Ahmad Rusdi, pelaksana Babin Rohis Pendis, telah dimulai sejak 2 bulan terakhir melalui WAG (What`sApp Group) Pendis Silaturahim, dengan target 1 (satu) minggu 1 (satu) kali khatam.

"Kita bersyukur kepada Allah, alhamdulilah kebersamaan sesama ASN Ditjen Pendis tidak hanya melalui sinergi program kegiatan yang berbasis APBN, tetapi juga melalui hubungan informal yang kita lakukan melalui WA grup Pendis Silaturahim, yang kali ini kita telah mengkhatamkan untuk kelima kalinya. Kami berharap para pembaca Al-Qur`an secara konsisten dapat menyelesaikan tadarusannya maksimal pada setiap kamis malam, sehingga kita akan lakukan doa khatam Al-Qur`an di malam Jumat itu atau jumat pagi, yang kita munajatkan kepada Allah SWT agar keberkahan tadarus khatam Al-Qur`an itu untuk kebaikan dan keberkahan kita semua, untuk Kementerian Agama dan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia," demikian tegas Ahmad Rusdi.

Dalam kesempatan itu, Suwendi, selaku pembawa cara, mengantarkan bahwa dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir jilid 1 halaman 98, disebutkan bahwa Al-Qur`an itu terdiri atas 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat menurut riwayat Hafsh, 77.439 kata, dan 321.180 huruf. Jika kita memahaminya secara teologis, 1 huruf itu dibalas dengan 10 kebaikan di sisi Allah, maka sudah sekian juta kebaikan. Apalagi dalam durasi hampir 2 bulan ini telah kita khatamkan 5 (lima) kali. Ada sekian banyak kebaikan yang kita peroleh. Mudah-mudahan nilai-nilai kebaikan secara teologis itu dapat dimanifestasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Di sesi testimoni, salah satu peserta tadarus khatam Al-Qur`an, Kidup Supriyadi, yang juga menjabat sebagai Kepala Subdit Ketenagaan Direktorat Pendidikan Madrasah menyatakan, "Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh kawan-kawan, melalui gerakan Tadarus Al-Qur`an ini, mendorong saya untuk menyempatkan diri dan tidak meninggalkan tadarus baik di rumah maupun di sela-sela aktivitas kerja. Mungkin di kesempatan tasyakur tadarus Al-Qur`an yang lain, sesekali kita kaji tafsir Al-Qur`an ataupun kajian lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan yang lebih baik". Hal senada juga diungkap oleh Chundasah, peserta tadarus khatam Al-Qur`an yang sekaligus kepala seksi pada Direktorat Pendidikan Agama Islam, yang menyatakan bahwa tradisi khataman ini terus dipupuk untuk menjalin silaturahim dan semangat kebersamaan antar ASN Ditjen Pendis.

"Jika di kawan-kawan lain ada istilah ODOJ, yakni One Day One Juz, maka di Babin Rohis Pendis kita mengenal OWOJ, yakni One Week One Juz. Setiap ASN diharapkan membaca 1 (satu) juz dalam 1 (satu) minggu, dan kita melakukannya atas dasar kesadaran dan kebersamaan antar ASN," demikian papar Ahmad Zayadi, salah satu peserta tadarus khatam Al-Qur`an yang sekaligus Kepala Subdit Pendidikan Diniyah Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.

Tradisi Khatam Al-Qur`an melalui sarana WAG merupakan tradisi yang konstruktif dalam membiasakan dan sekaligus memanfaatkan kecanggihan WAG untuk yang lebih baik. Lebih-lebih, belakangan tidak sedikit komunikasi melalui WAG justru digunakan untuk menyebarkan berita-berita bohong atau hoax, pencemaran nama lain, bahkan meruntuhkan nilai-nilai persatuan dan kebangsaan. Semoga tradisi ini dapat diikuti oleh komunitas lainnya. (swd/dod)


Tags: