Butuh Model Baru Pelatihan Guru BK

Butuh Model Baru Pelatihan Guru BK

SEMARANG (Suara Merdeka)– Pelatihan guru bimbingan konseling (BK) membutuhkan model baru. Model yang ada selama ini dinilai kurang bisa meningkatkan kompetensi profesional guru BK. Terbukti pada kompetensi profesional guru BK yang rendah.

Salah satunya terlihat pada hasil uji kompetensi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berdasar Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Kompetensi profesional dari hasil tersebut hanya mencapai skor 42 dari 100.

Yang terendah adalah kompetensi asesmen. Padahal kompetensi asesmen sangat penting. Kompetensi tersebut dibutuhkan untuk mengetahui kebutuhan siswa yang berbeda dan khas pada tiap-tiap sekolah.

Dr Yari Dwikurnaningsih pada penelitian disertasinya mengembangkan model pelatihan guru BK. Khususnya untuk manajemen pelatihan kompetensi asesmen. Berbeda dengan model sebelumnya yang intensitas dan efektivitasnya dinilai kurang.

Model asesmen kembangan Yari berbasis pada e-learning. Menggunakan jaringan internet, bisa dilakukan jarak jauh, kapan saja dan dimana saja. "Jadi intensitas latihan lebih sering," kata Yari. Dibutuhkan fasilitator dalam model ini yang juga harus kompeten.

Diujicobakan

Model ini meliputi beberapa tahapan. Pertama adalah mengidentifikasi kompetensi sasaran pelatihan. Dilanjutkan dengan perencanaan pelatihan terdiri dari identifikasi, rumusan tujuan dan manfaat, mengembangkan struktur program pelatihan, mengembangkan silabus, dan rencana pelatihan.

Selanjutnya, mengembangkan materi, media, dan perangkat evaluasi. Mengembangkan jaringan, panduan pelaksanaan, buku pegangan, dan jadwal, serta biaya. Tahapan dilanjutkan dengan pengorganisasian peserta, fasilitator dan administrator jaringan.

"Tentunya butuh web developer serta sarana pra sarana. Sasaran pelatihan bisa menentukan sendiri jadwalnya. Instrumen pelatihan sudah ada, ada aplikasi bernama online training for conselors," terang Yari.

Model pelatihan tersebut telah diujicobakan di daerah Salatiga dan hasilnya efektif meningkatkan kompetensi asesmen guru BK. Model Yari juga telah diuji secara terbuka di Program Pascasarjana Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan hasil A.

Dengan disertasi tersebut Yari lulus dengan indeks prestasi kumulatif 3,84. Yari adalah doktor ke-112 program studi Manajemen Pendidikan dan doktor ke-166 di seluruh Unnes.(H89-95)


Tags: