Cerita Di Balik Perjuangan Peserta SKD CPNS 2020

Cerita Di Balik Perjuangan Peserta SKD CPNS 2020

Jakarta (Pendis) – Seminggu terakhir tengah berlangsung proses Seleksi Pengadaan PNS tahap CAT (Computer Assisted Test)/ SKD (Seleksi Kompetensi Dasar)  untuk Kementerian Agama RI  di kantor BKN (Badan Kepegawaian Negara) Jakarta Timur. Mulai pagi hari terlihat sejumlah orang berkemeja putih dan celana hitam  dengan pita hijau disematkan di lengan sebagai pertanda peserta tes Kementerian Agama, tampak bergegas memasuki pintu gerbang kantor BKN.

Mereka adalah peserta Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2020 Kementerian Agama RI, diantaranya unit kerja Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Islam yang memperoleh jadwal tes SKD pada 3 dan 4 Maret 2020 untuk 2.779  peserta yang terdaftar, terbagi menjadi 7 (tujuh) sesi jadwal ujian SKD.

Para peserta datang dari berbagai daerah yang mencoba mengadu peruntungan menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), banyak yang terlihat  tegang sebelum mengikuti ujian, akan tetapi banyak juga yang memilih santai menghadapi tes. Salah satu peserta, Ozi (23) mengaku ikut seleksi CPNS karena iseng-iseng saja, ternyata semua prosesnya sedikit melelahkan, tuturnya.

Lain lagi penuturan Ari (21) yang mengaku datang dari Jawa Tengah, ia mengatakan dirinya kelelahan untuk sampai di tempat ujian, karena  dia harus menempuh perjalan jauh dengan naik kereta api dari kampung halamannya dan tiba di Jakarta Subuh, langsung bersiap dan sempat  bertanya  ke orang letak  kantor BKN dengan menggunakan angkutan umum, alhasil dirinya terlambat beberapa menit sampai di meja registrasi, Selasa (3/3).

“pendaftarannya sudah ditutup. Tetapi saya maklum jika tidak ada toleransi waktu dan itu memang kesalahan saya pribadi, apalagi kata panitia closed by system”, ya, mau gimana lagi, ucapnya pasrah. Padahal saya ingin sekali ikut tes dan berharap lulus, tambah Ari dengan wajah lesu.

Di sudut lain di bawah tenda yang didirikan di halaman Kantor BKN, terlihat seorang ibu hamil yang juga merupakan peserta tes CPNS yang ditemani suaminya. Wanita yang dipanggil Eny (24) mengaku lumayan capek, karena kondisinya yang tengah berbadan dua dan harus juga konsentrasi mengerjakan soal. “rasanya lumayan  capek dan lelah, tetapi saya senang, mudah-mudah rezeki anak saya ini,” ujarnya sambil tersenyum.

Tidak jauh dari meja registrasi seorang lelaki terduduk lesu, Adi (21)  “saya salah melihat jadwal saya, saya kira jadwal ujian saya  di sesi kedua hari ini Rabu (4/3) pukul 10.00, ternyata seharusnya saya di sesi pertama, pukul 8:00 tadi pagi, gagal saya untuk ikut tes CPNS tahun ini, ujar Adi sewaktu dihampiri penulis.

Penuturan Eka(20) setelah selesai tes, “telingaku masih terasa sedikit sakit, karena sewaktu body checking  sebelum tes tadi, aku pakai anting dan itu terpaksa dilepas, sakit karena susah dilepasnya dan harus sedikit dipaksa. Salahku yang kurang teliti baca aturan tata tertib mengikuti ujian, andai aku teliti bacanya, pasti sudah aku lepas di rumah,” tutur Eka.

Cerita lain datang dari Fahmi (23) asal Jombang. Fahmi  hampir saja tidak bisa mengikuti tes disebabkan KTP aslinya sempat tercecer, untungnya yang menemukan KTP saya langsung mengembalikan ke meja panitia, Alhamdulillah sangat dibantu oleh para panitianya,”ujar Fahmi.

Sementara Haris (24) dari Cibinong yang kurang beruntung karena tidak bisa mengikuti tes CPNS, Haris lupa membawa KTP asli, KTP nya tertinggal di rumah, padahal persyaratan untuk boleh ikut tes adalah membawa KTP asli, “ bukan rezeki saya,” ucapnya tersenyum kecut.

Penuturan Iwan (24), peserta dari Jakarta  dengan wajah sumringah menghampiri meja registrasi, terlihat begitu siap untuk ujian SKD, saat ditanya perihal yang membuatnya sumringah seperti tanpa beban, ia menjawab “Saya sejak awal pendaftaran, sudah berusaha saya siapkan semuanya dengan sebaiknya, belajar dari buku soal-soal CPNS juga sudah mulai saya lakukan sejak tahun lalu, juga cari info seputar peraturan dengan berselancar secara daring, berdoa juga Insyaallah saya lakukan, tapi satu hal yang menurut saya wajib dan sangat penting, yaitu doa orang tua, terutama doa ibu. Alhamdulillah, ibu saya selalu mendoakan dan berpuasa, katanya untuk keberhasilan saya. Saya ke sini diantar ibu, sekarang sambil menunggui saya tes, ibu saya shalat dan berdoa di Mushola, itu yang membuat saya tenang, mudah-mudahan saya tidak mengecewakan ibu saya, harapnya.

SKD CPNS 2020 berlangsung lima sesi dalam sehari. Yakni, pukul 08.00-09.30, pukul 10.00-11.30, pukul 12.00-13.30, pukul 14.00-15.30, pukul 16.00- 17.30, dan sesi terakhir pukul 18.00-19.30. Tahapan  Computer Assisted Test (CAT). Tes tersebut terdiri dari Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelejensi Umum, dan Tes Karakteristik Pribadi. Peserta yang lolos SKD akan mengikuti tes di tahap selanjutnya yaitu SKB (Seleksi Kompetensi Bidang).

Peserta yang telah selesai menjalani ujian, keluar ruang ujian dengan  beragam ekspresi. Namun, kebanyakan dari mereka menunjukkan ekspresi kelelahan. Saat ditanya, banyak juga yang mengatakan merasa gugup memikirkan hasil dari seleksi tersebut. “penasaran, rasanya campur aduk menunggu waktu pengumuman nanti.” Jawab mereka.

“Aduh, yang aku baca-baca tidak ada yang nyangkut, pasrah aja, waktunya juga sepertinya juga kurang” tutur Dedi (21), peserta dari Sukabumi, Dedi.  

Saat ditanyakan mengenai motivasi mengikuti test CPNS, jawaban peserta juga beragam, “saya ikut tes CPNS ini, karena ingin menjadi pegawai negeri, yang punya gaji tetap dan punya pensiunan,: ucap Kay (25). “Saya ikut tes CPNS karena ingin ikut andil den bersumbangsih pada negara,” tutur Andi (20).

Menurut Kepala Bagian Organisasi, Kepegawaian dan hukum (OKH) Ditjen Pendis, Syafiuddin bahwa secara keseluruhan untuk Ditjen Pendis, semua proses berjalan lancar, sesuai dengan yang diharapkan, hal ini juga berkat bantuan BKN yang memfasilitasi pelaksanaan tes CAT ini, pungkasnya. (Hikmah)


Tags: