DEWAN DESAK BOS SEGERA DICAIRKAN ; Sejumlah SD dan SMP Kesulitan Keuangan

DEWAN DESAK BOS SEGERA DICAIRKAN ; Sejumlah SD dan SMP Kesulitan Keuangan

WONOSARI (KR) - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SD dan SMP di Kabupaten Gunungkidul tahun 2011 sebesar Rp 36,8 miliar, hingga pertengahan bulan Februari ini masih belum cair. Sejumlah sekolah pun mengalami kesulitan keuangan, bahkan ada sebagian Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang sudah dua bulan tidak menerima bayaran.

"Kami mendesak pemerintah segera mencairkan dana BOS," kata Wakil Ketua Komisi D DPRD Gunungkidul, Warta SIP, serta Kepala TK dan SD Kecamatan Ngawen, Yuwana Sutanta SPd, kepada KR kemarin.
Menurut keduanya, sejak akhir Januari banyak kepala sekolah mengeluhkan tidak segera cairnya dana biaya operasional sekolah. Kesulitan keuangan terparah dialami sekolah dasar (SD), karena tidak mempunyai sumber pendapatan lainnya.
Padahal kegiatan sekolah harus tetap berjalan. "Dana yang ditunggu tidak kunjung datang. Banyak sekolah yang mencari pinjaman ke sana kemari," tambah Warta.
Ia mengungkapkan, penyaluran dana tahun ini lewat Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Semula diharapkan memperlancar pencairan ke sekolah. Kenyataannya justru semakin lambat dan mengganggu kinerja sekolah.
Sedangkan Badan Pengelola Kekayaan dan Keuangan Daerah (BKKD) ketika dikonfirmasi, menyatakan masih menunggu pentunjuk teknis dari pusat dan data jumlah setiap sekolah juga belum lengkap. "Saya tidak tahu juknis apa lagi yang ditunggu, karena dananya sudah di APBD," sergah Warta yang anggota Fraksi PDIP DPRD Gunungkidul ini.
Dia berharap proses pencairan dana BOS tidak bertele-tele. Sebab dana ini sudah rutin disalurkan kepada sekolah bertahun-tahun. Pemerintah sebaiknya segera mengambil langkah konkret untuk mencairkan. Sebab kondisi keuangan yang sulit akan berdampak terhadap pelaksanaan kegiatan belajar mengejar (KBM). "Apalagi sekarang sudah mulai try out," ujarnya.
Menurut Yuwana Sutanta, berdasarkan informasi yang ia terima BOS DIY rencananya akan disalurkan bulan April. Ia menilai hal ini juga menambah kesulitan keuangan sekolah. Sebab sebagian dana BOSDA diperuntukkan menggaji GTT dan PTT.
"Jika cair bulan April, berarti mereka tidak akan gajian, atau sekolah harus menambah hutang pihak ketiga. Sekolah dan UPT mendesak pemerintah mempercepat pencairan dana BOS," tandasnya.
Terpisah Johan Maprantya SH MM dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul mengaku dana Bos yang selama ini bersumber dari APBN, akan segera dicairkan melalui APBD Gunungkidul. "Tetapi terus terang kami belum tahu pasti kapan dana ini bisa sampai ke sokolah-sekolah, karena prosedur administrasi harus terpenuhi dulu. Ini yang kadang menjadi faktor penghambat pencairan," katanya.
Dijelaskannya, dana BOS yang mencapai Rp 36,8 miliar diperuntukkan Sekolah Dasar (SD) sebanyak 496 sekolah. Termasuk di dalamnya Sekolah Luar biasa (SLB) dan SMP dengan jumlah 109 sekolah. "SLB dan RSBI merupakan titipan dari binaan provinsi DIY, " terangnya.
(Ewi/Bmp)-a


Tags: