Direktur Diktis: ARFI dan POSFI membangkitkan <i>Ghirah</i> Memajukan Kampus

Direktur Diktis: ARFI dan POSFI membangkitkan <i>Ghirah</i> Memajukan Kampus

Jakarta (Pendis) - Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA memberikan pembekalan dan melepas peserta ARFI dan POSFI yang akan berangkat ke Austria dan New Zealand, Kamis, (20/10/2016). Program ini bertujuan untuk mempersiapkan mutu dosen dan tenaga kependidikan yang berdaya saing secara internasional melalui jejaring perguruan tinggi luar negeri, baik dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

"Kami harapkan program ARFI dan POSFI dapat memberikan wawasan internasional kepada dosen-dosen PTKI, yaitu keilmuan dan akademik. Jangan sampai ada dosen kita belum pernah mengunjungi kampus di luar negeri. Hal tersebut agar para dosen studi banding antar kampus dan menemukan inovasi dalam pengembangan pendidikan di Indonesia," paparnya.

"Kita mencarikan kampus di negara maju untuk membangkitkan ghirah (semangat) memajukan kampus kita," tambahnya.

Dalam paparannya lebih lanjut, Prof. Amsal menghimbau agar para dosen dapat totalitas dalam mengajarkan ilmunya di kampus. Ia mengibaratkan dosen yang mengajar di kampus dengan seseorang yang sedang memancing ikan.

"Misalnya, ada orang yang dari pagi sampai sore duduk di atas batu pinggir sungai. Dia terlihat sangat menikmati apa yang dilakukan sampai ada ikan yang memakan umpannya. Ia sanggup melakukan itu karena dia mempunyai ghirah dan hobi memancing. Seperti halnya para dosen yang hebat, dia menikmati dan totalitas mengeluarkan ilmu di kelas sehingga melahirkan generasi emas (brilyan) di tahun-tahun berikutnya. Untuk itu Direktorat Pendidikan Tinggi Islam (Diktis) melaksanakan program ini dalam rangka menciptakan SDM yang brilyan sehingga menghasilkan mahasiswa yang brilyan pula," jelasnya.

Di akhir pembekalan, Direktur memberikan ucapan selamat dan mengingatkan agar para peserta melaksanakan program ini secara bertanggung jawab. "Perlu diperhatikan juga para peserta pertanggung jawabannya. Yaitu teknis administratif yang terkait SPJ dan pertanggung jawaban substansial yaitu memberikan dampak positif dan meningkatkan kualitas individu untuk kepentingan kampus dan masyarakat secara umum," pungkasnya.

(ogie/ra)


Tags: