Direktur GTK Madrasah Ingatkan Jajarannya Matang Dalam Menyusun Perencanaan

Direktur GTK Madrasah Ingatkan Jajarannya Matang Dalam Menyusun Perencanaan

Bogor (Pendis) - Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Suiytno, mengingatkan kepada jajarannya agar matang dan hati-hati dalam menyusun perencanaan program Direktorat GTK Madrasah. Menurutnya hal tersebut sangat penting, karena akan menjadi tolak ukur keberhasilan sebuah program.

"Perencanaan itu menjadi barometer sukses tidaknya program yang akan dilaksanakan. Semua program yang akan dijalankan, berasal dari proses penyusunan anggaran berbasis perencanaan yang sedang saat ini kita garap, oleh sebab itu harus matang," tutur Suyitno Pembuatan Pagu Anggaran 2020 Direktorat GTK Madrasah di Bogor, Senin (23/09).

Dikatakan Suyitno, ada hal penting yang harus diantisipasi dalam penganggaran, yaitu adanya potensi anggaran yang sudah disusun masuk dalam Penggunaan Dana Keluaran (Output) Cadangan dan diberi tanda bintang atau pemblokiran anggaran. "Harus diantisipasi OC dan tanda bintang, agar tidak menyita waktu untuk revisi anggaran," ujarnya.

Dalam menyusun anggaran Direktorat GTK Madrasah, lanjut Suyitno, ada tiga hal penting yang menjadi acuan atau rambu-rambu. Pertama adalah menyangkut kesejahteraan guru madrasah, Menurutnya, anggaran untuk kesejahteraan bagi guru-guru madrasah harus menjadi perhatian lebih. "Kesejahteraan guru, seperti tunjangan kinerja, tunjangan inpassing harus didahulukan," tegasnya.

Yang kedua adalah kompetensi guru madrasah. "Penguatan kompetensi guru madrasah bisa dilakukan dengan pelaksanaan PPG (Pendidikan Profesi Guru), beasiswa S2 bagi guru dan tenaga kependidikan, studi banding ke luar negeri dan lainnya," ujar Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang.

Yang ketiga, lanjut Suyitno, yaitu penghargaan. Dalam penyusunan anggaran jangan sampai melewatkan anggaran penghargaan bagi guru madrasah. "Direktrat GTK Madrasah harus memberikan pengrhargaan bagi guru-guru yang berprestasi baik akademik maupun non akademik," imbuhnya.

Selanjutnya adalah program pendukung. "Anggaran yang tidak masuk dalam tiga komponen utama, masuk dalam anggaran program pendukung," jepas Suyitno.
(M Yani)


Tags: