REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG - Seto Mulyadi, pemerhati anak yang akrab disapa Kak Seto, menilai masih banyak sekolah yang belum menerapkan pola pendidikan yang ramah terhadap anak. "Kecenderungan pola pendidikan di sekolah masih diwarnai unsur kekerasan terhadap anak," katanya seusai seminar stop kekerasan dan eksploitasi anak", di Semarang, Kamis (17/2).
Menurut Kak Seto, unsur kekerasan yang dimaksudkan adalah pemaksaan dan tekanan untuk anak agar mau belajar. Setidaknya menyebabkan anak-anak masuk sekolah karena kedua unsur tersebut.
Ia mengatakan pendidikan adalah hak anak, bukan kewajiban anak. Namun, hal itu belum banyak dipahami oleh kalangan sekolah di Indonesia sehingga seolah muncul keterpaksaan. Kecenderungan yang terjadi, kata dia, anak-anak biasanya lebih suka jika jam pelajaran sekolah kosong karena gurunya rapat misalnya. Atau, anak senang saat memasuki masa liburan sekolah.
Namun, kata Kak Seto yang juga Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, saat kembali masuk sekolah itu anak-anak cenderung merasa tertekan dan enggan untuk menjalaninya. "Ini terjadi karena mereka (anak-anak, red) tidak tenang, tidak nyaman, dan merasa tertekan saat masuk sekolah. Ini mengindikasikan sekolah belum menjadi tempat yang nyaman," katanya.
Ia memperkirakan setidaknya masih sekitar 70 persen sekolah yang belum ramah anak. Sekolah itu di antaranya belum menerapkan program pembelajaran yang bersifat aktif, kreatif, dan menyenangkan. "Pola pembelajaran seperti itu (aktif, kreatif, dan menyenangkan, red.) sepertinya belum bisa diperoleh di sekolah di Indonesia. Selama ini hal itu masih sebatas impian," katanya.
Selain unsur kekerasan di sekolah, kata dia, lingkungan keluarga selama ini turut memperparah tekanan terhadap kondisi psikologis anak. Seperti tindakan kekerasan di lingkungan keluarga. "Masih banyak ibu-ibu yang menjewer, memukul, dan sebagainya. Ini sangat tidak baik. Sebab jika besar nanti, mereka akan memperlakukan anaknya kelak dengan perlakuan yang sama," katanya.
POPULER
Kemenag Luncurkan Pedoman Implementasi Kurikulum Bagi Madrasah
- Rabu, 10 Juli 2024
Seleksi 7.962 Proposal, Tahap MYRES 2024 Capai 30 Besar
- Rabu, 10 Juli 2024
Direktur KSKK Madrasah: Reformasi Mutu Pendidikan di Madrasah Penting
- Jumat, 5 Juli 2024
Kemenag Gelar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah
- Sabtu, 6 Juli 2024
7.962 Proposal Penelitian Masuk, Kemenag Mulai Proses Seleksi MYRES 2024
- Kamis, 4 Juli 2024
BERITA TERKINI
FTIK UIN Palu kerja sama IAIN Bone tingkatkan mutu akademik
- Selasa, 16 Juli 2024
UIN Ar-Raniry dan Kominfo Sepakat Jalin Kerja Sama Strategis di Bidang TIK
- Selasa, 16 Juli 2024
Satu Pesdik Madrasah di Kalteng Terpilih Ikut Kibarkan Bendera di IKN
- Senin, 15 Juli 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag