FITK IAIN Cirebon Fokus Ciptakan Sistem Kelembagaan yang Unggul dan Berwawasan Moderat

FITK IAIN Cirebon Fokus Ciptakan Sistem Kelembagaan yang Unggul dan Berwawasan Moderat

Cirebon (Pendis ) - Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon terus berfokus menciptakan sistem kelembagaan yang unggul dan mendesiminasikan ajaran Islam yang berwawasan moderat. Langkah yang diambil salah satunya adalah menyelenggarakan studium general bertajuk Mewujudkan Pendidikan Islam yang Unggul dan Berwawasan Moderat di Gedung Pascasarjana IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Senin (26/08).

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Farihin, mengatakan langkah tersebut diambil mengingat menguatnya isu radikalisasi agama di lingkungan kampus tentu menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, tak terkecuali bagi kalangan akademisi.

"Sejatinya moderasi adalah core penyelenggaraan pendidikan Islam yang harus diimplementasikan pada setiap aspek pembelajaran di kampus untuk menghasilkan lulusan yang unggul," ujar Farihin di Cirebon.

Lebih jauh lagi, lanjut Farihi, prinsip moderasi Islam dalam sistem pendidikan Islam juga dielaborasi dari ketentuan Surat al Baqarah ayat 143, terkait hadirnya generasi wasathiyyah (moderat) yang mampu bersikap arif dalam menyikapi pola keagamaan yang cukup beragam di tengah masyarakat.

Selain itu, Farihin menambahkan, desain kurikulum pendidikan Islam bermuara pada keterangan yang dirangkum dari Surat al Baqarah ayat 129 yang bermuara pada nilai tilawah, taklim serta tazkiyah untuk membangun tiga kecerdasan; kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ) dan spiritual (SQ).

"Saya membayangkan, alumnus FITK mestinya menjadi corong moderasi Islam yang dapat membumikan gagasan Islam Wasathiyyah di tengah pertarungan kelompok ultra konservatif dan liberalisme pemahaman di sisi lain," pungkasnya.

Salah satu narasumber sekaligus Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Sururin, menuturkan dalam konteks membentuk lembaga pendidikan yang unggul dan berwawasan moderat, suatu lembaga pendidikan Islam harus mampu menyelenggarakan pola pendidikan berwawasan empat (4) C. Yaitu critical thinking (berpikir kritis), communication (komunikasi yang baik), collaboration (berkolaborasi dengan masyarakat), dan creativity (melahirkan kreativitas).

"Lembaga yang unggul juga perlu diisi oleh individu yang yang memadukan kesalehan individu dan kesalehan sosial agar tercipta harmonisasi dalam beragama," tutur Sururin.

Kegiatan ini dihadiri lebih dari 350 peserta yang terdiri atas pimpinan, ketua dan sekretaris jurusan, tenaga pendidik dan kependidikan, serta mahasiswa FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon. (IAIN Syekh Nurjati/ M Yani)


Tags: