Fokus Bangun Karakter Anak Didik

Fokus Bangun Karakter Anak Didik

Tantangan paling utama adalah penumbuhan karakter. Karena yang dapat berkompetisi di level global adalah mereka yang mempunyai karakter kinerja dan moral melewati batas minimum," kata Mendikbud. Menurutnya, kondisi masyarakat di suatu daerah secara tidak langsung akan menggambarkan hasil pendidikan di daerah tersebut.

Potret pendidikan Indonesia sampai saat ini lebih memperhatikan intrakurikulum yang seakan-akan semuanya diukur. Proses pendidikan seharusnya memasukkan proses pembiasaan yang menumbuhkan budi pekerti bagi anakanak.

Budaya Hidup

Contohnya, seorang anak yang memiliki karakter jujur dikarenakan anak tersebut memiliki kebiasaan jujur dalam keseharian. Karakter jujur ini akhirnya membentuk budaya hidup jujur. "Jika jujur hanya diajarkan lewat komponen intrakurikulum, maka jujur hanya sebagai pengetahuan.

Karena itu, ketika diuji nilainya mantap, tapi ketika ditanya di lapangan tidak keluar," katanya. Untuk membentuk budaya hidup pada anak, perlu dilakukan dengan diajarkan, dibiasakan, dan dilatih konsisten, sehingga menjadi kebiasaan dan menjadi budaya hidup.

Ke depan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemdikbud tidak hanya mengembangkan intrakurikuler saja, tetapi juga mengembangkan ekstrakurikuler dan nonkurikuler bagi proses pendidikan anak.

Kemdikbud juga mengupayakan terwujudnya ekosistem pendidikan yang hidup, di mana terjadi saling interaksi di antara orang tua, guru, kepala sekolah, pengawas, dinas pendidikan, dan masyarakat untuk memajukan pendidikan. (nya-95)


Tags: