![Guru Al Quran Hadist Harus Update dan Peka Sosial](/storage/pictures/posts/16_9/mid/7736.jpg)
Guru Al Quran Hadist Harus Update dan Peka Sosial
Bogor (Pendis) - Dalam ceramahnya di hadapan para guru Al Quran Hadits, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin mengimbau kepada para guru agar senantiasa memberikan perspektif baru terhadap anak didiknya. Hal demikian diperlukan mengingat perkembangan realitas sosial yang selalu berkembang."Nah, Al Quran Hadits harus bisa merespon perkembangan realitas," katanya di Bogor, Rabu (26/08/15).
Guru Al Quran Hadits, lanjut Dirjen, tidak boleh berhenti membaca dan belajar, karena guru senantiasa harus update dan harus menjadi gudang informasi (ware inform) serta peka terhadap perkembangan realitas. "Selain itu gurunya juga harus bisa menjadikan murid itu nyaman," katanya dalam Acara Penguatan Pembelajaran Al Quran Hadist pada Madrasah yang diselenggarakan Subdit Kurikulum dan Evaluasi.
Kamaruddin mencontohkan, bahwa dirinya pernah melihat di Inggris guru setingkat Taman Kanak-kanak (TK) mampu membuat seluruh siswa didiknya aktif dan berpartisipatif dalam pembelajaran yang sedang berlangsung, "saat guru-guru melempar pertanyaan kapada anak muridnya, seluruh murid TK mengacungkan tangan berebut ingin menjawab semua, tanpa terkecuali," tukasnya. Artinya, lanjut Dirjen lagi, guru tersebut mampu menciptakan suasanya dan mampu menumbukan daya rangsang anak untuk ingin tahu.
"Ini salah satu tugas guru. Guru tidak hanya mengajarkan pengetahuan kognitif, tapi juga harus menggali potensi-potensi anak serta rasa kritis anak. Jika ini terus maka
anak akan terus terangsang untuk belajar," terangnya. Guru Besar bidang Ilmu Hadits ini juga berharap, para guru Al Quran Hadist ini berharap agar dalam sistem
pengajarannya mengangkat hal-hal aktual dengan tema hadis dipandang dari perspektif agama.
Sebab, sambungnya lagi, guru tersebut dituntut untuk terus membaca dan membaca realitas serta mengajarkan anak-anak yang merangsang mereka terlibat dan partisipatif
dalam pembelajaran. "Kita harus mengaktualkan dan memberi perspektif baru, ada isu apapun juga kita harus bisa memberi perspektif, hal ini tidak bisa dilakukan jika kita tidak mempunyai wawasan yang luas. Dan itu kuncinya di membaca dan membaca," pungkasnya.
(sholla/dod)
POPULER
Kemenag Luncurkan Pedoman Implementasi Kurikulum Bagi Madrasah
- Rabu, 10 Juli 2024
Seleksi 7.962 Proposal, Tahap MYRES 2024 Capai 30 Besar
- Rabu, 10 Juli 2024
Direktur KSKK Madrasah: Reformasi Mutu Pendidikan di Madrasah Penting
- Jumat, 5 Juli 2024
Kemenag Gelar Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah
- Sabtu, 6 Juli 2024
7.962 Proposal Penelitian Masuk, Kemenag Mulai Proses Seleksi MYRES 2024
- Kamis, 4 Juli 2024
BERITA TERKINI
FTIK UIN Palu kerja sama IAIN Bone tingkatkan mutu akademik
- Selasa, 16 Juli 2024
UIN Ar-Raniry dan Kominfo Sepakat Jalin Kerja Sama Strategis di Bidang TIK
- Selasa, 16 Juli 2024
Satu Pesdik Madrasah di Kalteng Terpilih Ikut Kibarkan Bendera di IKN
- Senin, 15 Juli 2024
Copyright © 2021 Pendis Kemenag