Guru Kreatif, Matematika Tak Sulit

Guru Kreatif, Matematika Tak Sulit

YOGYA (KR) - Pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tidak sulit dipelajari apabila guru bisa kreatif dalam menyajikan materi yang diajarkan. Salah satunya dengan menggunakan metode pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Apabila guru bisa menerapkan metode pembelajaran tersebut adanya anggapan, Matematika dan IPA adalah materi yang sulit dalam Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) diharapkan bisa diubah.
”Selama ini banyak orangtua dan siswa yang menganggap, Matematika dan IPA itu sulit. Padahal adanya anggapan tersebut tanpa disadari justru bisa mempengaruhi kondisi psikologis siswa saat mau menghadapi UASBN. Oleh karena itu, dengan adanya acara Workshop Bedah Kisi-kisi UASBN 2011 ini, tim Ultra berharap bisa membantu guru, siswa dan orangtua dalam memahami materi yang diujikan,”kata Sumidi Mpd, Pengawas SD di Bantul sekaligus salah seorang pembicara dalam kegiatan yang diselenggarakan Tim Ultra di Joglo KR, Minggu (13/2) ini.
Selain diikuti 220 orang guru dari berbagai wilayah di DIY, kegiatan tersebut juga dihadiri Direktur Keuangan PT BP Kedaulatan Rakyat, Imam Satriadi SH yang dalam kesempatan tersebut mewakili Direktur Utama, Drs HM Romli.
Untuk memberikan motivasi pada peserta, panitia sengaja menyediakan beberapa doorprize, seperti kompor gas, dispenser, setrika, kipas angin serta beberapa peralatan elektronik.
Sumidi menyatakan, keberhasilan siswa dalam UASBN sangat terkait dengan metode pembelajaran yang digunakan guru saat memberikan materi di dalam kelas. Tentunya semua itu bisa terwujud apabila guru bisa lebih kreatif dalam menyajikan konsep. Pasalnya dengan pembelajaran menyenangkan, Matematika tidak dianggap lagi sebagai beban siswa.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Keuangan Imam Satriadi mengungkapkan, sudah menjadi semangat KR untuk berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain atau migunani tumraping liyan, terlebih bagi kepentingan dunia pendidikan. Oleh karena itu, saat Tim Ultra menyatakan akan mengadakan workshop bedah kisi-kisi UASBN, KR langsung memberikan respons positif.
”Saya yakin kegiatan ini sangat bermanfaat dalam menyiapkan siswa kelas VI menghadapi ASBN,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut Agus Sudarmaji SPd guru IPA SD Kradenan Sentolo sekaligus pembicara dalam acara itu menyatakan, selama ini pembelajaran IPA cenderung lebih banyak menggunakan model tekstual. Kondisi tersebut menjadikan penguasaan materi siswa kurang optimal. Akibatnya, saat tipe soal atau angkanya diubah sedikit siswa sering mengalami kebingungan dan tidak bisa mengerjakan soal. Fenomena tersebut secara tidak langsung menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan mutu dan kualitas diri. (Ria)-s


Tags: